1.076 Pesantren Jadi Peserta One Pesantren One Product

Rabu, 4 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

DARA | BANDUNG –1.076 pondok pesantren (ponpes) menjadi peserta One Pesantren One Product (OPOP) tahap I. Sekaligus semunya juga menerima hadiah dari Pemprov Jaaw3a Barat.

Hadiah tersebut berbentuk temu bisnis, pelatihan dan pemagangan, bantuan penguatan modal usaha, pendampingan usaha, serta promosi produk melalui pamaren.

OPOP merupakan program pemerataan pembangunan yang digagas Pemprov Jawa Barat. Tujuannya, membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi dengan membantu pesantren memilih komoditas, kemudian, memberi pelatihan, magang, dan pendampingan –produksi pemasaran, serta keuangan.

Sistem bisnis OPOP berbeda dengan program kewirausahaan lain karena lebih dulu mencari off-taker atau pembeli. Kemudian, ponpes peserta OPOP akan memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen.

“Mimpinya adalah ekonomi Jawa Barat yang besar, tidak hanya dikuasai oleh bisnis formal. Kita ingin ekonomi umat, yang titik simpulnya di pesantren bangkit,” katanya, didampingi Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum,  saat menyerahkan hadiah kepada ponpes pesantren  peserta OPOP dalam acara Temu Bisnis OPOP, di Bandung, kemarin.

Menurut dia, selama ini pesantren mau berwirausaha. “Tapi ada yang tidak tau mau jual apa, modalnya dari mana, jualnya ke mana,” ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, lewat OPOP pihaknya mendorong pesantren sekaligus memberi modal dan mencari pembelinya juga.  “Di tambah dengan digitalisasi, karena saat ini serba digital, termasuk pemasaran.”

Saat ini, program OPOP sudah masuk tahap temu bisnis. Kegiatan ini untuk mempertemukan ponpes dengan pengusaha dan sejumlah perusahaan, seperti BukaLapak, Blibli, Telkom, serta Angkasa Pura, dalam menciptakan iklim kolaborasi usaha.

Ponpes yang menjadi peserta OPOP tahap I sebelumnya meendaftaran secara online. Kemudian, ponpes mesti melengkapi administrasi dan melakukan seleksi.

Dari tahapan tersebut, terjaring 1.076 ponpes. Terdapat beberapa kalangan akademisi yang ikut terlibat dalam proses seleksi, di antaranya SBM ITB dan Universitas Padjajaran.

Nantinya, dari 1.076 ponpes akan dipilih 108 ponpes dengan produk terbaik pada seleksi tahap II. Kemudian, akan dipilih sepuluh ponpes dengan kategori produk terbaik tingkat provinsi.***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB