DARA | BANDUNG –1.076 pondok pesantren (ponpes) menjadi peserta One Pesantren One Product (OPOP) tahap I. Sekaligus semunya juga menerima hadiah dari Pemprov Jaaw3a Barat.
Hadiah tersebut berbentuk temu bisnis, pelatihan dan pemagangan, bantuan penguatan modal usaha, pendampingan usaha, serta promosi produk melalui pamaren.
OPOP merupakan program pemerataan pembangunan yang digagas Pemprov Jawa Barat. Tujuannya, membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi dengan membantu pesantren memilih komoditas, kemudian, memberi pelatihan, magang, dan pendampingan –produksi pemasaran, serta keuangan.
Sistem bisnis OPOP berbeda dengan program kewirausahaan lain karena lebih dulu mencari off-taker atau pembeli. Kemudian, ponpes peserta OPOP akan memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen.
“Mimpinya adalah ekonomi Jawa Barat yang besar, tidak hanya dikuasai oleh bisnis formal. Kita ingin ekonomi umat, yang titik simpulnya di pesantren bangkit,” katanya, didampingi Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum, saat menyerahkan hadiah kepada ponpes pesantren peserta OPOP dalam acara Temu Bisnis OPOP, di Bandung, kemarin.
Menurut dia, selama ini pesantren mau berwirausaha. “Tapi ada yang tidak tau mau jual apa, modalnya dari mana, jualnya ke mana,” ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, lewat OPOP pihaknya mendorong pesantren sekaligus memberi modal dan mencari pembelinya juga. “Di tambah dengan digitalisasi, karena saat ini serba digital, termasuk pemasaran.”
Saat ini, program OPOP sudah masuk tahap temu bisnis. Kegiatan ini untuk mempertemukan ponpes dengan pengusaha dan sejumlah perusahaan, seperti BukaLapak, Blibli, Telkom, serta Angkasa Pura, dalam menciptakan iklim kolaborasi usaha.
Ponpes yang menjadi peserta OPOP tahap I sebelumnya meendaftaran secara online. Kemudian, ponpes mesti melengkapi administrasi dan melakukan seleksi.
Dari tahapan tersebut, terjaring 1.076 ponpes. Terdapat beberapa kalangan akademisi yang ikut terlibat dalam proses seleksi, di antaranya SBM ITB dan Universitas Padjajaran.
Nantinya, dari 1.076 ponpes akan dipilih 108 ponpes dengan produk terbaik pada seleksi tahap II. Kemudian, akan dipilih sepuluh ponpes dengan kategori produk terbaik tingkat provinsi.***
Editor: Ayi Kusmawan