DARA | BANDUNG – Pemkot Bandung, Jawa Barat, baru akan memulai pembangunan flyover atau jembatan layang Leuwipanjang-Kopo pada 2020 mendatang. Sedangkan Flyover Kiaracondong-Buahbatu tahun berikutnya.
Hal itu terungkap saat Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, meninjau lokasi pembangunan dua flyover tersebut, tempo hari. Dalam kesempatan itu ia didampingi Plt Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Arief Prasetya.
Flyover Leuwipanjang-Kopo rencananya akan membentang dari sekitar Bandung Convention Center (BCC) Jalan Soekarno Hatta hingga sebelum simpang empat Kopo sepanjang 1,3 kilometer. Sedangkan Flyover Kiaracondong-Buahbatu sepanjang 1,9 kilometer dari sekitar kampus STT Mandala, Kiaracondong hingga lewat simpang empat Buahbatu.
Flyover ini, menurut Yana dibiayai pemerintha pusat dan Pemprov Jawa Barat. “Dua flyover ini untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Jalan Soekarno-Hatta sebagai titik kemacetan di Kota Bandung. Sehingga menjadi bahan pertimbangan rekan-rekan di PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia).”
Arif Prasetya menuturkan, pembebasan lahan untuk Flyover Leuwipanjang-Kopo telah mencapai 90 persen. “Karena pembebasan lahan sudah mencapai 90 persen, pekerjaan ini akan dimulai pada tahun 2020.”
Sebelum meninjau dua lokasi rencana pembangunan flyover, Yana juga sempat meninjau pembangunan interchange exit tol kilometer 149 di Gedebage. Saat ini masih ada pengerjaan jalan sekitar 2 kilometer tersambung menuju Jalan Gedebage.
Dalam kesempatan tersebut, ia memastikan interchange kilometer 149 akan terhubung dengan Jalan Gedebage menuju Jalan Soekarno Hatta. “Kalau interchange kilometer 149 sudah dibuka, tentu ini akan mengurangi beban kemacetan di Kota Bandung.”***
Editor: Ayi Kusmawan