Saat ini, setiap menjelang tanggal 30 September sejumlah televesi swasta nasional dan TVRI selalu memutar film yang belakangan menuai banyak kritikan.
DARA| Di era 1984 hingga 1990-an, Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI menjadi tontonan wajib bagi pelajar dan institusi militer Tanah Air. Bahkan, film berdurasi 271 menit ini sempat memecahkan rekor penonton terbanyak kalah itu.
Film ini disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer, diproduseri G. Dwipayana dari Pusat Produksi Film Negara Departemen Penerangan. Naskah aslinya ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh.
Saat ini, setiap menjelang tanggal 30 September sejumlah televesi swasta nasional dan TVRI selalu memutar film yang belakangan menuai banyak kritikan.
Siapa saja tokoh, artis/aktor yang bermain di film berdurasi 271 menit ini, berikut profil singkatnya yang kami rangkum dari berbagai sumber.
1. Umar Kayam pemeran Presiden Sukarno
Umar Kayam merupakan seorang penulis, budayawan, dan akademisi. Pria kelahiran 30 April 1932 ini berkarier sebagai Guru Besar Fakultas Sastra, kini Fakultas Ilmu Budaya, di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Khayam terkenal berkat novelnya, Para Priyayi (1991), dan kumpulan esainya yang terbit di Tempo dan Kedaulatan Rakyat. Kayam juga pernah menjadi pemeran pembantu dalam Karmila (1974) dan Kugapai Cintamu (1976). Umar Kayam yang juga kakek Nino Kayam ini meninggal pada 16 Maret 2002.
2. Syu’bah Asa permeran DN Aidit
Syu’bah Asa seorang sastrawan, seniman, dan wartawan senior Indonesia kelahiran 21 Desember 1941. Dia pernah menjadi redaktur TEMPO sejak 1971 hingga 1987. Syu’bah aktif di Teater Muslim dan Bengkel Teater di Yogyakarta pada 1950 hingga 1969. Pada era 1970-an, pernah juga menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta.
Syu’bah juga menulis sejumlah novel, di antaranya Cerita di Pagi Cerah (1960). Selain itu, dia juga banyak menulis kolom, termasuk juga puitisasi ayat-ayat Alquran dan menerjemahkan karya klasik berbahasa Arab ke bahasa Indonesia.
Karyanya antara lain Asraful Anam dan Qasidah Barzanji. Dalam film Pengkhianatan G30S/PKI, Syu’bah berperan sebagai tokoh pemimpin PKI DN Aidit.
3. Amoroso Katamsi pemeran Mayjen Soeharto
Amoroso Katamsi adalah seorang pemeran berkebangsaan Indonesia kelahiran 21 Oktober 1938. Dia dikenal lewat film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI yang mana berperan sebagai Soeharto. Demi perannya, Laksamana Pertama TNI ini sampai menghabiskan waktu seharian bersama Soeharto di peternakan Tapos, Bogor, Jawa Barat untuk mengobservasi perilaku tokoh yang diperankannya itu.
4. Bram Adrianto pemeran Lektol Untung
Bram Adrianto aktor yang sukses di era 60an hingga 90an. Aktor kelahiran 11 Februari 1942 itu berperan sebagai Untung dalam film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI.
5. Kies Slamet pemeran Jenderal Soepardjo
Kies Slamet merupakan aktor yang sukses berkarir sejak 1970-an hingga 1990-an. Aktor kelahiran Blitar tahun 1941 ini menjadi salah satu aktor yang terlibat dalam film G30S PKI.
6. Doddy Sukma memerankan Jenderal AH Nasution.
Aktor Doddy lahir pada 15 Juli 1941 di Bandung. Doddy memulai karir akting pada tahun 1972 di film Desa di Kaki Bukit. Film terakhir yang dibintangi adalah Titisan Dewi Ular tahun 1990.
7. Ade Irawan pemeran Johana (Istri Jenderal Nasution)
Arzia Dahar atau lebih dikenal sebagai nama panggung Ade Irawan merupakan aktris kelahiran 5 April 1937. Ade meninggal pada 17 Januari 2020. Salah satu adegan epik Ade di film ini adalah saat menggendong Ade Irma Suryani yang telah berlumuran darah karena ditembak pasukan Cakrabirawa.
8. Didi Sadikin sebagai Kolonel Sarwo Edhie
Didi Sadikin menjadi salah satu aktor yang terlibat dalam film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI. Ia berperan sebagai Kolonel Sarwo Edhie yang mendapatkan perintah dari Soeharto untuk merebut stasiun RRI yang dikuasai PKI pada masa itu.
9. Henneke Adinda Tumbuan pemeran Ade Irma Suryani
Keke Tumbuan anak perempuan dari Rima Melati dan Frans Tumbuan. Sejak beranjak dewasa, wanita kelahiran 17 September 1978 ini memutuskan untuk berada di belakang layar. Keke sempat magang di Rumah Produksi Mirles milik Mira Lesmana, dan terlibat menggarap film Petulangan Sherina dan Ada Apa Dengan Cinta.
10.Pramana Padmodarmaya pemeran Jendral Ahmad Yani
Pramana Padmodarmaya mampu membawakan tokoh Jenderal Ahmad Yani yang tegas dan berwibawa dengan sangat baik. Usai tampil mengesankan dalam film G30S/PKI, ia banyak mendapatkan tawaran bermain film, termasuk ‘Ada Apa Dengan Cinta’ (2002).
11. A. Chalik Noor pemeran Mayjen Soeprapto
Usai memerankan Mayjen Soeprapto di film G30S/PKI, A Chalik Noor banyak bermain dalam sejumlah judul film. Filam yang pernah ia bintangi adalah ‘Cinta Pertama’ (1973), ‘Pokoknya Beres’ (1983), dan ‘Kadarwati’ (1983).
12.Moertri Purnomo pemeran Mayjen S.Parman
Di industri perfilman Indonesia, Moertri termasuk aktor yang kerap membintangi film-film populer. Salah satu film yang pernah ia bintangi adalah film ‘The Rainmaker’ dengan judul asli ‘Impian Kemarau’ pada tahun 2004.
13.Bambang Sumpeno pemeran Jenderal MT Harjono
Bambang Sumpeno pernah membintangi film lain, Seperti Di Bukit Menoreh (1971), Kabut di Kintamani (1972), dan Layu Sebelum Berkembang (1977) menjadi beberapa film yang dibintanginya. Namun usai namanya meredup, pria kelahiran 1942 ini tak diketahui jejaknya dalam industri perfilman nasional.
14.Edward Hutapea pemeran Jenderal DI Pandjaitan
Edward Hutapea sebelumnya merupakan seorang penyanyi. Sama dengan Bambang Sumpeno, tak banyak diketahui jejak sang aktor usai namanya meredup.
15. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
Mayjen Sutoyo Siswomiharjo salah satu Pahlawan Revolusi korban penculikan dan pembunuhan Gerakan 30 September atau G30S PKI. Sutoyo merupakan perwira tinggi TNI AD yang memiliki karier mentereng. Tidak ditemukan arsip tokoh yang memerankan Mayjen Sutoyo.
16.Wawan Wanisar pemeran Lettu Pierre Tendean.
Wawan Wanisar merupakan aktor kelahiran Jakarta, 13 Desember 1949. Sejumlah filmn yang ia bintangi antara, ‘Naga Bonar’ (1987), ‘Cinta dan Noda’ (1991), ‘The Fabulous Udin’ (2016), dan masih banyak lagi. Wawan Wanisar diketahui menghembuskan nafas terakhirnya pada 29 Maret 2021.
Editor: Maji