DARA | Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya merangkul Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mendukung dan menjalin kolaborasi yang lebih erat demi mewujudkan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional (_new engine of growth_).
Menekraf Teuku Riefky Harsya saat memberikan pidato kunci pada acara Pareto 2024 di Kantor BRIN, Jakarta, Jumat (29/11/2024) mengatakan, ekonomi kreatif berperan strategis dalam mendukung berbagai program prioritas Asta Cita untuk mencapai pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
“Tentu dalam pengambilan kebijakan kami perlu berkolaborasi dengan BRIN karena kami ingin berbagai kebijakan yang nanti diterapkan oleh Kementerian Ekonomi Kreatif harus berbasis penelitian dan data,” kata Menekraf Riefky.
Menekraf Riefky berharap BRIN dapat mendukung dan bekerja sama dalam penyiapan naskah akademik usulan revisi UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah perihal perubahan ekonomi kreatif dari sub-urusan menjadi urusan pemerintahan.
“Menteri Dalam Negeri juga akan berkolaborasi mengelola SKB untuk diedarkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” kata Riefky.
Lebih lanjut Menekraf Riefky juga berharap BRIN dapat memberikan dukungan lainnya berupa pembangunan _database_ bersama untuk memetakan potensi komersialisasi dan pelindungan Kekayaan Intelektual (KI) pelaku ekonomi kreatif, serta kolaborasi dalam kajian-kajian strategis pengembangan sub-sektor ekraf di Indonesia untuk mewujudkan kebijakan berbasis riset (_reserch based policy_).
“Tentu kawan-kawan BRIN lebih memahami dan mempunyai pengalaman yang luar biasa sejak zaman dahulu masih bernama LIPI hingga hari ini menjadi BRIN. Dan Indonesia dikenal memiliki peneliti-peneliti terbaik yang saat ini tergabung di BRIN,” kata Riefky.
Menekraf Riefky optimistis melalui kolaborasi yang baik antara BRIN dan Kemenekraf/Bekraf akan mampu menjadikan ekonomi kreatif sebagai _the new engine of growth_.
“Dimana ekonomi kreatif dapat berkontribusi optimal terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan investasi, peningkatan ekspor, dan pertumbuhan PDB nasional,” ujar Riefky.
Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, menyatakan BRIN selalu siap dalam mendukung dan memberikan layanan kepada kementerian/lembaga termasuk Kemenekraf/Bekraf untuk mengakselerasi ekonomi kreatif nasional.
“BRIN siap untuk fasilitasi teman-teman pelaku ekraf di level yang membutuhkan sentuhan-sentuhan teknologi yang sifatnya adalah IPTEK,” kata Tri Handoko.
Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Kepala BRIN, Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian dan Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat, Dr. Agus Eko Nugroho.
Hadir mendampingi Menekraf, Plt. Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenekraf, Cecep Rukendi.