Ratusan kasus kebakaran hingga 23 Desember lalu terjadi di Kota Bandung. Penyebab kebakaran dominan karena kelalaian manusia, mulai dari kompor dan kemudian listrik.
DARA | BANDUNG — Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jawa Barat menangani sebanyak 199 kasus kebakaran hingga 23 Desember lalu. Dari jumlah tersebut, 121 kasus kebakaran bangunan, 69 kebakaran semak atau alang-alang dan sisanya penanganan kebakaran di luar Kota Bandung.
Kepala Diskar PB) Kota Bandung, Dadang Iriana, menyebutkan, kerugian materil akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp44 miliar. Namun dengan pemadaman yang dilaksanakan petugas, Diskar PB berhasil menyelamatkan material sekotar Rp800 miliar.
“Diskar PB mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam membuat instalasi listrik dan memerhatikan keamanan kompor,” katanya, kemarin.

Ia mengungkapkan, penyebab kebakaran dominan karena kelalaian manusia, mulai dari kompor dan kemudian listrik. Menurut dia, pemahaman masyarakat dalam melakukan tindakan pertama penanganan kebakaran juga masih sangat kurang.
Sehingga, lanjut dia, alih-alih memadamkan “si jago merah” malah tak jarang membuat api semakin besar. Selain itu, lanjut dia pula, kecepatan masyarakat dalam melaporkan insiden kebakaran juga turut berpengaruh.
Waktu pembuatan laporan ini sangat berharga bagi petugas Diskar PB. “Petugas berharap bisa mendapatkan informasi secepat mungkin sebelum api menjalar lebih besar.” ujarnya.
Menurut dia, situasi dan kondisi di lokasi terjadinya insiden kebakaran kerap menghambat proses pemadaman. Di antaranya, situasi lalulintas Kota Bandung yang semakin ramai atau titik kebakaran berada di tengah permukiman padat, sehingga aksesnya sulit dijangkau.
Dadang tidak memungkiri, sejumlah peralatan para petugas Diskar PB ini perlu diperbaharui. Diskar PB juga harus terus mengasah dan mematangkan kemampuan petugas dalam penanganan api, termasuk penambahan jumlah personel.
Oleh karena itu, tahun 2020 ia berharap Diskar PB bisa terus menggenjot peningkatan SDM petugas. Baik secara kuantitas menambah personel maupun dari sisi kualitas untuk membuat petugas semakin mahir memadamkan si jago merah.
“Tahun depan kita akan tingkatkan kualitas, kaya pemadaman, pelatihan, dan segala macam,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan