“Di Kelurahan Sukamenteri ini banyak UMKM atau banyak pelaku-pelaku usaha baik itu kuliner, maupun bidang craft, atau fashion yang akan kita gali,” ucapnya.
DARA- Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang kaya akan potensinya, salah satunya yakni potensi di bidang fesyen. Banyak sekali potensi di bidang fesyen khas Garut ini, mulai dari kulit hingga Batik Garutan menjadi beberapa produk fesyen unggulan yang dimiliki oleh kota berjuluk Kota Intan ini.
Akan tetapi tidak habis sampai di situ saja, saat ini mulai muncul produk baru yang banyak digandrungi oleh masyarakat, yakni produk fesyen berbahan dasar oscar. Oscar ini sendiri merupakan material sintetis menyerupai kulit.
Salah satu daerah yang fokus mengembangkan fesyen berbahan dasar oscar ini adalah Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota. Bahkan, hebatnya lagi salah seorang pelaku usaha yang menggandrungi oscar asal kelurahan tersebut, dalam waktu dekat akan mengekspor 2.000 jaket ke Jedah, Arab Saudi.
Potensi yang dimiliki Kelurahan Sukamenteri ini disadari betul oleh Lurah Sukamenteri yang baru saja dilantik, Irwan Sutiawan, di mana ia menilai bahwa potensi olahan oscar tersebut bisa meningkatkan sektor perekonomian khususnya di wilayah Kelurahan Sukamenteri.
“Pertama adalah tentunya kita akan berbicara terkait masalah promosi, bagaimana sebuah produk ini bisa menjadi produk unggulan Kabupaten Garut, terus yang kedua kita akan menggandeng beberapa para buyer,” ujarnya, Kamis (1/9/2022).
Menurut Irwan, pihaknya akan melakukan pembinaan-pembinaan terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kelurahan Sukamenteri, khususnya yang bergerak di produk jaket semi kulit atau oscar dan juga jaket parasit atau katun.
Tak hanya itu, lanjut Irwan, pihaknya juga akan membina dan menggali beberapa produk-produk unggulan lainnya yang berada di wilayah Kelurahan Sukamenteri, yang nantinya akan di eksplor keluar.
“Di Kelurahan Sukamenteri ini banyak UMKM atau banyak pelaku-pelaku usaha baik itu kuliner, maupun bidang craft, atau fashion yang akan kita gali,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pelaku usaha pengolahan oscar asal Kelurahan Sukamenteri, Deden, menuturkan jika dirinya sudah sejak tahun 1995 lalu merintis berwirausaha di bidang konveksi khususnya dalam pengolahan oscar.
Potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Sukamenteri juga, menurut Deden, sejalan dengan kebiasaan atau keahlian yang dimiliki oleh warga Sukamenteri yaitu menjahit.
“Alhamdulillah karena lingkungan Sukamentri itu semuanya penjahit, jadi saya turun temurun, penjahit,” katanya.
Menurut Deden, saat ini pihaknya sedang mengerjakan sebuah pesanan jaket oscar sebanyak 2.000 pieces (pcs) yang akan diekspor ke Jedah, Arab Saudi.
“Alhamdulillah sekarang saya juga ada orderan sekitar 2000 pieces dari oscar korea yang banyak disebut Ferari, Penelope, Alhamdulillah itu juga masuk untuk ekspor ke Arab Saudi,” ucapnya.
Di tempat yang sama, pihak penghubung antara pembeli dari luar negeri dengan produsen dari Garut yang bernaung di PT. Don Artha Makmur, Dini Muliarti Effendi, memaparkan bahwa pihaknya memiliki tujuan untuk mempromosikan produk UMKM asal Indonesia untuk dipasarkan ke luar negeri.
“Saya memiliki tujuan visi dan misi itu untuk mempromosikan produk UKM untuk keluar, UKM yang berpotensi bisa kami bawa, kami promosikan keluar untuk mendapatkan market, kebetulan sekarang sudah ada produksi yang dikerjakan untuk ke Arab,” ujarnya.
Dini menyebutkan, untuk bisa menembus pasar ekspor ini ada beberapa standardisasi yang harus dipenuhi seperti label made in Indonesia, hingga pemenuhan quality control produk yang akan dipasarkan. Ia mengatakan, jika jaket oscar produksi Deden ini rencananya akan diterbangkan pada pertengan bulan September mendatang.
“Pertengahan September insya Allah, kita sudah booking ada jadwal shipment container untuk di pertengahan minggu kedua bulan September,” katanya.
Dini berharap, kedepannya lebih banyak lagi produk asal Kabupaten Garut yang bisa dipasarkan ke mancanegara. Terlebih, ia menilai peluang pasar untuk produk Garut sangat luar biasa.
Editor: Maji