DARA | BANDUNG – Opersional sekitar 200 koperasi di perkotaan Jwa Barat telah didigitalisasi. Pemprov Jawa Barat berharap semua koperasi baik di kota maupun di desa sudah menerapkan sistem digital.
“Memang semua berasal dari koperasi yang berada di wilayah perkotaan terlebih dahulu terkait ketersediaan infrastruktur. Namun ke depan atas dukungan para bupatinya, koperasi yang ada di desa pun akan didigitalisasi” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulim, dalam peringatan hari Koperasi Nasional Tingkat Jabar di Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin.
Namun secara keseluruhan, Uu bangga koperasi di Jawa Barat rata-rata sudah berupa koperasi modern baik dari segi operasionalnya maupun produk-produknya. “Saya bangga karena rata-rata koperasi di Jabar saat ini sudah modern. Kita lihat dari pengemasan produk, pengelolaan, dan lain-lain. Tapi ini perlu dikembangkan terus.”
Untuk memperluas jaringan koperasi, Pemprov Jawa Barat juga sedang mendorong berdirinya Kopsis, yaitu koperasi siswa di seluruh SMA/SMK. “Selain memasyarakatkan koperasi hingga tingkat SLTA, para siswa juga bisa sambil belajar mengurus koperasi, sehingga begitu mereka lulus sedikitnya sudah memiliki pengalaman perkoperasian dan bermanfaat untuk hidupnya,” ujarnya.
Peringatan hari koperasi nasional tingkat Jabar dihadiri koperasi-koperasi unggul dari seluruh Jawa Barat dan menggelar pameran produk. Selain Bupati Bandung Dadang M Naser sebagai tuan rumah, hadir pula bupati walikota seluruh Jawa Barat.***
Editor: Ayi Kusmawan