Menteri Kelautan dan Perikanan menilai, Kabupaten Bandung merupakan daerah potensial yang luar biasa dalam budidaya ikan. Ia yakin daerah ini memiliki peluang yang sangat besar di sektor budidaya ikan.
DARA | BANDUNG –Tahun 2019 produksi ikan Kabupaten Bandung, Jawa Barat mencapai 18 ribu ton atau meningkat dari tahun sebelumnya, 14.543 ton. Hal tersebut diungkapkan Bupati Bandung, Dadang M Naser, dalam kunjungan rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Desa Parungserab Soreang, Kamis (2/1/2020).
Bupati menjelaskan, capaian tersebut turut didorong oleh potensi dalam pengembangan budidaya ikan. Tercatat wilayah budidaya pembenihan mencapai 279,86 ha yang tersebar di tujuh kecamatan.
Sementara pengembangan budidaya pembesaran ikan seluas 1.230 ha yang ada di sepuluh kecamatan. “Meskipun produksi ikan ada kenaikan, namun kami akan terus meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Bandung. Di antaranya melalui pencanangan Kampung Lauk di sejumlah desa, salah satunya di Desa Lampegan Kecamatan Ibun.”
Menyikapi berkurangnya ketersediaan sumber air dan penurunan kualitas air, lanjut Dadang, pihaknya juga akan mendorong budidaya ikan minapadi dan pengembangan teknologi budidaya ikan dengan kolam terpal seperti di Desa Parungserab. “Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Bandung, kami mengucapkan terimakasih kepada KKP yang telah memberikan bantuan berupa pakan dan benih ikan. Ini merupakan bentuk kepedulian dari kementerian sekaligus wujud implementasi sabilulungan.
Dia berharap, kegiatan tersebut dapat mendukung dan memajukan usaha pembudidaya ikan di wilayah Kabupaten Bandung. “Melalui kegiatan ini, kami berharap budidaya ikan dapat berjalan secara berkelanjutan, Sehingga, berdampak pada aspek ekologi, sosial dan ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, menilai, Kabupaten Bandung merupakan daerah yang memiliki potensi yang luar biasa dalam budidaya ikan. “Saya yakin Kabupaten Bandung memiliki peluang yang sangat besar di sektor budidaya ikan. Hal ini sesuai dengan instruksi Pak Presiden yakni membangun sentra budidaya ikan yang kuat.”
Menyikapi keterbatasan lahan, dia mengimbau kepada para peternak untuk menggunakan sistem bioflok. “Ini salah satu alternatif kita untuk menjawab lahan yang semakin terbatas. Dengan menggunakan sistem bioflok, pakan bisa kita kontrol sehingga mengurangi biaya produksi.”***
Editor: Ayi Kusmawan