21 Siswa SDN3 Kamasan Diduga Keracunan Permen

Kamis, 29 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: tribunnews

Foto: tribunnews

DARA | BANDUNG – Diduga keracunan permen kadaluwarsa, 21 siswa SDN Kamasan 3, Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dilarikan ke Puskesmas Kiangroke, Kamis (29/8/2019).

Para siswa itu mual-mual, muntah, buang air besar dan pusing setelah mengkonsumsi permen yang diduga kadaluwarsa itu.

Tati Khoiriyah, salah seorang guru di SDN Kamasan 3, mengatakan, permen tersebut dibeli dari temannya. Bentuk permennya seperti sikat gigi dengan odol di atasnya.

“Jadi yang jualannya juga bukan dari kantin sekolah atau lingkungan sekolah, tapi teman kelasnya. Anak itu dapat dari orangtuanya yang belanja dari pasar. Niatnya anak itu baik membantu orang tua jualan di kelas. Jualan permen keras yang ada gambar sikat gigi dan odol,” ujar Tati saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (29/8/2019) sore.

Tati menduga, anak-anak yang diduga keracunan membeli permen dan mengonsumsi permen tersebut sebelum masuk ke kelas sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian, kata dia, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB, anak-anak awalnya mengeluhkan pusing.

“Anak-anak ada yang bilang pusing awalnya tiga orang, terus mual-mual. Guru saat itu belum curiga, karena menyangka hanya mual biasa. Terus empat siswa lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Dari sana guru mulai curiga dan bertanya siapa orang yang mual, awalnya 19 orang,” ujarnya.

Guru Kelas IV pun, lanjut Tati, menanyakan kepada siswa sebelumnya memakan apa. Kemudian mereka diminta berdiri di depan kelas. “Ternyata mereka makan permen. Antisipasi langsung dibawa ke Puskesmas dan langsung ditangani,” ujarnya.

Para siswa tersebut pun langsung diberi obat dan sekitar setengah jam kemudian, kondisinya mulai membaik serta rasa mual dan pusing berkurang. Mereka pun saat ini, kata Tati, sudah pulang ke rumah masing-masing menggunakan ambulan.

“Totalnya 21 orang, 2 orang menyusul ke Puskesmas. Mereka pulang ke sekolah dulu dan disuruh nunggu melihat perkembangan. Sambil berjalan, petugas dari Dinas Kesehatan banyak yang datang untuk memberikan penanganan,” katanya.

Rencananya, pihak dari Puskesma akan memantau perkembangan kesehatan para siswa yang diduga keracunan tersebut, Jumat (30/8/2019).

Wartawan: Muhammad Zein

Editor: denkur

Berita Terkait

Alhamdulillah, Aan Nurhayati Terpilih Jadi Ketua Kwarran Gerakan Pramuka Cikalongwetan
PT Jasa Sarana dan Baznas Jabar Gelar Program Makan Bergizi Gratis serta Edukasi Kebencanaan di MTs Al-Faqihiyah, Kabupaten Bandung
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 22 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 22 Februari 2025
Begini Ajakan Bupati Bandung Dadang Supriatna buat Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan
Hari Bahasa Ibu Internasional, Ketua IGI Kabupaten Bandung Ajak Semua Pihak Menguatkan Keanekaragaman Bahasa Menyongsong Indonesia Emas 2045
Syukuran Pilkada 2024 Sukses Tanpa Ekses Dinas PUTR Santuni Anak Yatim Yayasan Nurul Falaah Soreang
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 21 Februari 2025
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:37 WIB

Alhamdulillah, Aan Nurhayati Terpilih Jadi Ketua Kwarran Gerakan Pramuka Cikalongwetan

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:00 WIB

PT Jasa Sarana dan Baznas Jabar Gelar Program Makan Bergizi Gratis serta Edukasi Kebencanaan di MTs Al-Faqihiyah, Kabupaten Bandung

Sabtu, 22 Februari 2025 - 06:58 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 22 Februari 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 06:55 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 22 Februari 2025

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:27 WIB

Begini Ajakan Bupati Bandung Dadang Supriatna buat Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi

Sabtu, 22 Feb 2025 - 10:31 WIB