KONI Kota Bandung mencari orang tua asuh untuk atlet cabor pencak silat. Saat ini masih banyak atlet kota ini berasal dari keluarga tidak mampu.
DARA | BANDUNG – Saat ini, data Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung menyebutkan, sekitar 30-40 persen atlet berasal dari keluarga kurang mampu.
Wakil Ketua IV KONI Kota Bandung, Vivi Saadiah, mengatakan, saat ini masih ada atlet yang orang tuanya berpenghasilan di bawah Rp3 juta. “Atlet butuh nutrisi yang baik.
Bagaimana bisa berprestasi kalau nutrisinya tidak terpenuhi dengan penghasilan yang pas-pasan,” katanya, , saat menerima audiensi pengurus KONI Kota Bandung di Balai Kota Bandung, saat , saat pengurus KONI Kota Bandung beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Bandung, kemarin.
Karena itu, pihaknya perlu mencari orang tua asih untuk para atlet tersebut. Dalam mencari orang tua asuh, Vivi menargetkan bisa mendapatkan sebanyak-banyaknya melalui kerja sama dengan Pemkot Bandung.
“Kalau hanya KONI akan kurang, makanya kerja sama dengan pemkot. Ke depannya cabor yang lain juga akan sama. Dari data atlet kurang mampu, saat ini ada sekitar 30-40 persen,” ucapnya.
Saat ini ada 34 atlet beladiri Kota Bnadung, Jawa Barat yang diprioritaskan dicarikan orang tua asuh. Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, optimis semua atlet bisa mendapatkan orang tua asuh.
“Saat ini khusus atlet beladiri dulu. Saya yakin orang Bandung banyak yang peduli. Mudah-mudahan bisa terbagi habis. Nanti kita akan kerja sama seperti PHRI, HIPMI, Kadin, yang suka bantu dengan CSR,” katanya.
Dalam waktu dekat, KONI Kota Bandung, berencana menggelar malam dana untuk mencari orang tua asuh bagi 34 atlet dari 12 cabang olahraga beladiri. Rencana tersebut disampaikan dalam audiensi itu.
Yana mengapresiasi langkan KONI Kota Bandung ini. “Pemkot Bandung punya keterbatasan dan regulasi dengan memberikan penghargaan kepada atlet, karena harus ada alasan seperti berprestasi. Dengan malam dana bisa menyiasati hal tersebut,” ujarnya.***
Editor: Ayi Kusmawan