DARA | JAKARTA – Hasil monitoring BMKG Hingga Senin (15/7/2019) pukul 05.00 WIB menunjukkan telah terjadi 61 kali gempabumi susulan (aftershock) di Kabupaten Halmahera Selatan. Gempa berkekuatan magnitudo terbesar M=5.8 dan magnitudo terkecil M=3.1. Sebanayak 28 kali gempa, di antaranya dirasakan.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyoni, ST, Dipl, Seis, MSc, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum anda kembali ke rumah,” katanya dalam siaran pers yang dilansir bmkg.go.id.
Ia mengungkapkan Kabupaten Halmahera Selatan diguncang gempa bumi tektonik, Minggu (14/7/2019) pukul 16.10.51 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini berkekuatan M=7,2.
Humas BMKG merilis, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,56 LS dan 128,06 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 63 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi itu merupakan merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar,” ujar dia.
Masih dalam siaran pers, ia menyebutkan, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Obi V MMI. “Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.”
Labuha III MMI, Manado, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong, dan Bolaang Mongondow II MMI, Dilaporkan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut di Kecamatan Gane Barat Utara, Timur Selatan, Gane Timur Tengah, Gane Dalam, Gane Barat Selatan, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan. Dilaporkan juga adanya satu orang meninggal dunia di Kelurahan Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan, dan merobohkan sedikitnya 160 bangunan rumah.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan