DARA – Popularitas Bali sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia memang tak perlu diragukan lagi. Selain identik dengan agama Hindu, ternyata Bali juga bisa menjadi tempat yang menarik untuk menghabiskan momen bulan Ramadhan. Jadi, para wisatawan yang berasal dari kalangan umat Islam tak perlu ragu mengunjungi Bali selama momen bulan suci tersebut.
Akses menuju Bali sekarang bisa ditempuh dengan mudah melalui jalur darat, laut, dan udara. Bahkan, menyeberang dari Surabaya langsung ke Denpasar semakin praktis karena pemesanan bus dan travel shuttle dapat Anda lakukan melalui Traveloka. Saat ini, Traveloka telah bekerja sama dengan beberapa Perusahaan Otobus populer PO Pahala Kencana, PO Tiara Mas, PO Restu Mulya, dan lainnya. Harga tiket terjangkau yang berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 250.000 per kursi membuat wisatawan tak perlu merogoh kocek dalam-dalam saat berlibur.
Beberapa referensi objek wisata seru berikut ini tak boleh dilewatkan jika berencana mengunjungi Bali di bulan Ramadhan:
Masjid Al Hidayah Bedugul
Kawasan Bedugul rupanya memiliki objek wisata religi menarik berupa masjid. Kompleks Masjid Al Hidayah Bedugul berada di perbukitan yang mengarah ke Danau Beratan dan masih satu lokasi dengan Pura Ulun Danu.
Pada area masjid ini juga terdapat pondok pesantren dan madrasah aliyah yang pendanaannya berasal dari pengembangan agrowisata stroberi serta Pusat Pelatihan Pedesaan Swadaya. Suasana Masjid Al Hidayah Bedugul yang sejuk dan asri siap mendukung kekhidmatan ibadah di bulan Ramadhan.
Pantai Jimbaran
Eksotisme Pantai Jimbaran membuatnya selalu menarik untuk dikunjungi, termasuk saat bulan Ramadhan. Wisatawan bisa menghabiskan waktu ngabuburit sambil menikmati keindahan pantainya. Tak perlu khawatir saat berbuka puasa karena ada banyak restoran halal yang menyajikan menu berkualitas di Jimbaran. Selain cocok dikunjungi sendirian, wisata di Pantai Jimbaran juga seru bila dilakukan bersama keluarga, sahabat, atau pasangan.
Kampung Gelgel
Salah satu keunikan yang terdapat di Kampung Gelgel adalah keberadaan masjid tertua di Bali yang bernama Masjid Nurul Huda. Masjid tersebut memiliki mimbar tua dengan kualitas kayu kuno yang antik dan kuat. Selain itu, Masjid Nurul Huda juga punya menara kebanggaan setinggi 17 meter yang masih berdiri tegak hingga hari ini.
Di samping mengunjungi masjid bersejarah di Bali, wisatawan juga dapat menikmati atraksi Tari Rudat yang erat kaitannya dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Dewata.
Kampung Loloan Jembrana
Loloan Jembrana adalah perkampungan muslim terbesar di Bali. Keistimewaan kampung ini dibandingkan desa-desa lain adalah penggunaan bahasa pengantar unik yang disebut Base Loloan atau Melayu Bali. Mayoritas penduduk Kampung Loloan Jembrana berprofesi sebagai pedagang dan nelayan.
Saat singgah ke destinasi wisata ini, para wisatawan kesulitan menemukan tempat makan yang halal dan harganya murah meriah. Perjalanan menuju Loloan Jembarana harus menempuh jarak kurang lebih 90 km dari pusat Kota Denpasar.
Masjid Agung Ibnu Batutah
Rumah ibadah yang satu ini masih berada di lokasi yang sama dengan objek wisata Puja Mandala. Puja Mandala adalah pusat wisata religi yang terdiri dari 5 rumah ibadah milik kelima agama di tanah air yang menyimbolkan toleransi antar umat beragama.
Awalnya, Masjid Agung Ibnu Batutah dibangun sebagai tempat ibadah dan persinggahan bagi para wisatawan yang sedang berada di Nusa Dua. Kini, masjid populer Bali yang satu ini juga memiliki lembaga pusat pendidikan Al-quran yang sekaligus mendapatkan predikat sebagai perpustakaan Al-quran terbesar di Bali.
Kampung Pegayaman
Selain Kampung Loloan Jembrana, masih banyak desa lainnya di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Salah satu yang juga terkenal adalah Kampung Pegayaman. Desa ini dihuni oleh Suku Nyama Selam yang menganut agama Islam tetapi masih menjalani tradisi lokal Bali warisan para leluhur.
Dalam bahasa Bali, kata Nyama berarti saudara dan Selam berarti Islam. Perbedaan agama antara Suku Nyama Selam dengan masyarakat Hindu bukanlah halangan untuk tetap mewujudkan sikap toleransi satu sama lain.
Makam Sunan Mumbul
Satu lagi tempat wisata Bali yang cocok dikunjungi pada Bulan Ramadhan adalah Makam Sunan Mumbul. Sunan Mumbul atau Raden Datuk Maspakel adalah salah satu tokoh penting yang berpengaruh dalam menyebarkan agama Islam di Karangasem.
Kini, Pemda Karangasem telah berinisiatif melakukan pemugaran dan perawatan sehingga kawasan Makam Sunan Mumbul jadi lebih rapi dan sangat menarik bagi kaum wisatawan.
Tak ada alasan lagi untuk enggan berlibur ke Bali di Bulan Ramadhan. Nikmati serunya beraktivitas di Pulau Dewata tanpa mengabaikan kekhidmatan beribadah di bulan suci.