70% Kebutuhan Sayur  Cianjur masih Impor

Jumat, 10 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Purwanda

Foto: dara.co.id/Purwanda

DARA | CIANJUR – Sekitar 70 persen kebutuhan sayur Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ternyata selama ini  masih mengandalkan impor. Sayuran hasil petani setempat banyak dijual ke luar daerah.

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan KUMKM Kabupaten Cianjur, Himam Haris. Selama ini, katanya, 70 persen kebutuhan sayuran masih ditopang oleh pasokan impor karena pasokan dari petani lebih banyak dijual ke luar kota, antara lain Jakarta.

“Harga beli yang tinggi dibandingkan di dalam kota, membuat mereka lebih mengutamakan pasokan ke luar,” ujar Himam, kepada wartawan, Jumat (10/5/2019).

Kondisi tersebut, menurut Herman seringkali terjadi. Meskipun barang tersedia tapi pengendaliannya cenderung tidak terpantau.

Apalagi, lanjutnya, sistem jual beli dari petani, bandar, dan pedagang pun saat ini masih bersifat terbuka karena pembelian barang mayoritas dilakukan sendiri-sendiri. Pihaknya ingin sayur lokal dibeli dengan harga tinggi agar tidak terus dijual ke luar.

Tapi, diperlukan pengelola dalam sistem tersebut, yakni BUMD yang saat ini belum berjalan. ”Kan bisa langsung kita beli ke petani dan bandar besar, seperti yang di Pacet dan Cipanas. Jadi sayur kita itu tidak lantas ibaratnya lari terus untuk kebutuhan luar kota,” ujarnya.

Selain itu, Himam juga ingin mengupayakan solusi bersama Bulog dalam sistem perdagangan. Ia berharap, nanti bandar bisa membeli kebutuhan ke Bulog. Kemudian Bulog yang akan mencari kebutuhan ke pusat untuk memenuhinya, hingga berlanjut sampai ke tingkat pedagang.

”Tapi ya sayangnya sistem seperti itu belum berjalan, soalnya Bulog belum diberi pengelolaan untuk impor sayur,” kata dia, seraya menambahkan, untuk itu ia mencari alternatif  dengan mengumpulkan bandar agar bisa bernegosiasi terkait harga dan pasokan sejumlah komoditas pasar.***

 

Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Lestarikan Pohon Langka, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Program Penanaman Saninten di Bandung Utara
Jaga Layanan dan Kehandalan SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tingkatkan Skill Operator di Jabode
Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Program TJSL Desa Wisata Pantai Tirta Ayu di Kecamatan Balongan
Kolaborasi PosIND dan Telkomsel, “Kirim Barang” PosAja! di MyTelkomsel Super App
CIMB Niaga Hadirkan Cakra Khan dan Pemenang Kejar Mimpi Rising Start dalam Konser Kejar Mimpi untuk Indonesia di Batam
Goodyear Perluas Layanan Belanja Digital Melalui TikTok Shop dan Program Trade-In
Pinjaman Multiguna Melalui Fasilitas Dana Dari SEVA, Mudah Penuhi Segala Kebutuhan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 17:42 WIB

Lestarikan Pohon Langka, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Program Penanaman Saninten di Bandung Utara

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:19 WIB

Jaga Layanan dan Kehandalan SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tingkatkan Skill Operator di Jabode

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:08 WIB

Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:00 WIB

Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Program TJSL Desa Wisata Pantai Tirta Ayu di Kecamatan Balongan

Jumat, 13 Desember 2024 - 15:59 WIB

Kolaborasi PosIND dan Telkomsel, “Kirim Barang” PosAja! di MyTelkomsel Super App

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB