Berdasarkan hasil uji kompetensi guru (UKG), 70 persen guru dinilai tidak kompeten. Artinya, masih banyak guru yang belum profesional. IKA UPI akan seminarkan itu.
DARA | BANDUNG – Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) Komisariat Departemen Pendidikan Sejarah akan menggelar Seminar Nasional “Revitalisasi Profesionalisme Guru”, 7 Desember 2019 mendatang.
Seminar akan membedah persoalan profesionalisme guru. Ketua Panitia Seminar, Luqman Amin mengatakan, berdasarkan hasil uji kompetensi guru (UKG) yang digelar kementerian pendidikan dan kebudayaan, 70 persen guru dinilai tidak kompeten. Artinya, masih banyak guru yang belum profesional.
Luqman Amin mengatakan, selama ini salah satu penilaian keprofesionalan guru adalah UKG. Namun, ada pakar yang menilai UKG tidak valid untuk mengukur kompetensi guru. Atas dasar itu, pihaknya ingin membedah dan mengkaji lebih dalam kualitas dan profesional guru melalui seminar nanti.
“Kami akan membahas soal keprofesionalan guru dari berbagai sudut pandang, baik pemerintah sebagai pemegang kebijakan, PGRI yang mewakili guru sebagai pelaku dari kebijakan tersebut, juga pakar yang menilai dan mengkritisi, dan dari pakar pendidikan internasional,” ujarnya, dalam konferensi pers di Kampus UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Senin (11/11/2019).
Hingga saat ini jumlah pendaftar seminar mencapai 848 orang. Rekomendasi hasil seminar akan sangat penting di tengah kegamangan para guru terhadap kehadiran mendikbud baru. Apalagi Mendikbud bukan berlatangbelakang pendidikan.
“Kehadiran Nadiem Makarim sebagai menteri yang membidangi pendidikan dan keguruan dianggap akan menisbikan peran guru, karena para guru menganggap akan ada pengarusutamaan teknologi dalam proses pembelajaran,” ujarnya.***
Editor: denkur