DARA | BANDUNG – Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, memberi dukungan moril juga menyerahkan bantuan logistik dan renovasi rumah kepada korban angin puting beliung, di Desa Jelegong, Rancaekek Kabupaten Bandung, Senin (14/01/19).
“Hari ini saya hadir memberi dukungan moril dan ikut bersimpati. Saya juga membawa simbolis bantuan sesuai kebutuhan dan tolong didistribusikan secara adil. Setelah itu kita ngebut memperbaiki rumah yang rusak,” kata gubernur, saat meninjau korban bencana angin puting di posko kebencanaan.
Gubernur yang datang bersama Ketua TP PKK Provinsi Jabar, Atalia Praratya, dan didampingi Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, itu meminta xamat setempat mendata kembali secara rinci rumah yang rusak parah, sedang, dan ringan. Pihaknya akan merekonstruksi rumah rusak yang kebanyakan ada pada bagian atap.
“Bagi yang atap rumahnya rusak kami akan bantu dengan genteng. Nanti camat harus menghitung mana yang kerusakan atapnya parah, sedang, dan ringan. Dananya akan disesuaikan dengan kebutuhan,” ujar dia, sera mengaku, ada anggaran tak terduga seperti yang sudah diberikan kepada korban peristiwa yang sama, di Kota Bogor.
BPBD Jabar mencatat angin puting beliung melanda Desa Bojongloa, Jelegong, Rancaekek Wetan, dan Desa Kecana kecamatan Rancaekek. Dilaporkan, sebanyak 738 rumah yang dihuni 753 KKK, rusak. Korban keseluruhan mencapai 2567 jiwa, satu orang luka berat yang kini masih dirawat di RSHS dan tujuh orang sudah diperbolehkan pulang.
“Saya mengapresiasi BPBD Provinsi dan Kabupaten Bandung yang sudah responsif tanggap dan sigap,” ujar gubernur.
Ia mengungkapkan, masyarakat Jabar perlu mewaspadai bencana alam khususnya angin puting beliung yang sulit diprediksi kemunculannya. Biasanya angin puting beliung terjadi di dataran rendah seperti persawahan.
“Tanda-tandanya biasanya cuaca dan suhu yang berubah drastis, masyarakat harus waspada,” katanya.
Di Jawa Barat setiap tahun tak kurang dari 1.500 kejadian bencana alam atau 100-an kali perbulan dan artinya tiga kali dalam sehari. “Kita ini hidup di alam yang indah. Tapi juga punya potensi kejadian alam, makanya kita hidup harus pakai ilmu,” ujarnya pula.
Dalam peninjauannya ke Desa Jelegong, gubernur juga mendapatkan keluhan seringnya banjir yang dialami warga, khususnya warga, Komplek Permata Permai II. Banjir datang akibat sistem drainase tidak berjalan di komplek itu.
“Saya akan panggil pengembangnya untuk memperbaiki drainase dan fasilitas umum. Kalau tidak sanggup fasilitasnya serahkan ke kami, akan kita aspal dan buat gorong-gorong besar,” katanya.***