99% Karhutla Faktor Manusia

Senin, 5 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: BNPB

ILUSTRASI. Foto: BNPB

DARA | PALANGKARAYA – Kepala BNPB, Doni Monardo, mengungkapkan berdasarkan sejumlah temuan lapangan menunjukkan, 99% kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah faktor kesengajaan manusia demi mendapatkan keuntungan dalam skala besar. Sedangkan faktor alam hanya 1%.

Karena itu, menurut Doni upayakan pencegahan karhutla, antara lain melalui pendekatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Hal itu disampaikan Doni dalam rapat koordinasi karhutla bersama TNI, Polri, BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, Satgas Cegah Karhutla, Balai PPI, dan Tim PDB, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kemarin.

Berdasarkan pantauan langsung dari udara menggunakan helikopter BNPB, Doni juga menemukan, titik api terlihat lurus seperti saf, artinya kebakaran hutan itu disengaja karena polanya sangat terstruktur. “Ada indikasi dibakar dan si pembakar sudah mengerti tata letak dan arah angin. Kita harus bisa mengetahui siapa pelaku ini. Sudah berpuluh-puluh tahun terjadi seperti ini.”

Sedangkan faktor-faktor lain seperti munculnya angin puting beliung di beberapa titik di Kalimantan Tengah dan fenomena El Nino, menurut dia,  bukan sesuatu yang membuat kebakaran ini muncul, melainkan hal lain yang memicu semakin meluasnya kebakaran. Karhutla seperti yang terjadi di Kalimantan Tengah ini, murni akibat  api yang disulut oleh pihak tertentu yang dibayar untuk suatu kepentingan.

“Kita harus bisa temukan pelakunya. Setelah itu dekati pelan-pelan lalu ajak bergabung ke dalam pihak kita menjadi satgas pencegahan api. Kita beri kesejahteraan mereka seperti yang telah BNPB lakukan kepada 1.215 satgas dengan Rp 145.000 per kepala”, kata Doni, dilansir bnpb.go.id, kemarin.

Selain itu, dia juga menawarkan cara lain dalam kaitan pendekatan kesejahteraan masyarakat dengan manfaatkan lahan ekonomis. Dalam hal ini Doni mencontohkan seperti budidaya berbagai tanaman lain yang lebih menghasilkan namun tidak membakar lahannya, seperti sagu, lidah buaya, pinang, bawang merah, nanas, cabai, kopi liberica dan sebagainya.

Kebakaran hutan dan lahan sudah menjadi bencana dengan kerugian terbesar dibanding peristiwa tsunami Aceh pada 2004 silam dengan perbandingan 8:16 untuk karhutla. Pada 2015, tercatat lahan seluas 2,6 juta hektar atau 5x Pulau Bali terbakar dengan total kerugian Rp221 triliyun.

Selain kerugian, karhutla juga membuat Indonesia banyak menanggung malu dari negara-negara tetangga yang terdampak seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darrusalam. Oleh karena itu negara butuh peran serta langsung dari berbagai pihak melalui pentahelix, untuk mencegah agar karhutla tidak semakin meluas dan bisa dituntaskan.

Sehingga, ke depan Kalimantan Tengah tidak mengekspor asap. Tapi mengekspor oksigen.

“Contohlah warga yang membudidayakan sagu seperti di wilayah Sungai Tohor, Meranti, Riau. Tidak hanya bahan pangan, tapi juga oksigennya bisa bermanfaat, bisa kita ekespor. Saya berharap Kalimantan Tengah juga bisa meniru hal yang sama agar kita yang disini juga menjadi lumbung pangan terbaik juga sebagai paru-paru dunia,” katanya.***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Presiden Prabowo Pastikan Anak Indonesia Dapat Makanan Bergizi
Ada Pergub Baru yang Perketat Aturan ASN Kawin Lagi, atau Cerai
Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus
Kapolri Ingin Kembangkan Direktorat PPA-PPO hingga Polda-Polres, Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak
Rajin Gunakan MyPertamina, Konsumen Ini Menangkan Paket Haji Furoda
Hari Desa Nasional 2025, Sejumlah Menteri Bacakan Deklarasi Subang
Menteri Luar Negeri Sugiono Sebut Gedung Merdeka Bandung harus Diperbaiki
Yuk Kenali Lagi Pangkalan Resmi LPG 3Kg Pertamina, Kualitas Terjamin dan Harga Sesuai HET
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:16 WIB

Presiden Prabowo Pastikan Anak Indonesia Dapat Makanan Bergizi

Jumat, 17 Januari 2025 - 19:49 WIB

Ada Pergub Baru yang Perketat Aturan ASN Kawin Lagi, atau Cerai

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:01 WIB

Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus

Rabu, 15 Januari 2025 - 21:57 WIB

Kapolri Ingin Kembangkan Direktorat PPA-PPO hingga Polda-Polres, Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak

Rabu, 15 Januari 2025 - 19:36 WIB

Rajin Gunakan MyPertamina, Konsumen Ini Menangkan Paket Haji Furoda

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB