Kedua orangtuanya meninggal karena serangan Covid-19. Anak itupun kini jadi yatim piatu. Jumlahnya bikin haru yakni mencapai 28 ribu anak.
DARA – Jumlah anak yatim piatu itu sudah ada di data kementerian sosial, sehingga publik tak usah khawatir negara akan hadir mengurus dan memperhatikannya.
Tentu saja Kemensos tak hanya mendata, tapi juga melakukan langkah-langkah, seperti pemberian bantuan sosial.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini adalah sosok yang sangat peka terhadap persoalan itu. Ia mengatakan sebanyak 28 ribu anak yatim piatu datanya sudah ada di kemensos. Namun, itu belum total sebab belum semua daerah mengumpulkan data.
Tri Risma mengatakan itu saat berada di Kendal Jawa Tengah, seperti dikutip dara.co.id dari Republika, Kamis (23/9/2021).
Sementara itu, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat menjelaskan, sudah menerima 38 ribu data anak yatim terdampak Covid-19. Tapi, baru 28 ribu data anak yang sudah diverifikasi dan divalidasi.
“Sebanyak 10 ribu data lainya, itu belum lengkap. Ada yang kolom datanya masih kosong dan ada juga yang data dobel,” kata Harry.
Dari 28 ribu anak yatim yang sudah terdata, lanjut Harry, sekitar 4.500 anak di antaranya sudah membuat rekening. Adapun yang sudah melakukan penarikan dana ada sekitar 2.000 anak yang tersebar di sejumlah provinsi.
Program bansos Atensi Anak Yatim terdampak Covid-19 disalurkan dengan memberikan kartu ATM khusus Bank Mandiri kepada wali/pengampu masing-masing anak. Untuk anak yang belum bersekolah, per bulan mendapatkan Rp300 ribu. Sedangkan anak yang sudah bersekolah mendapat Rp200 ribu per bulan.
Bantuan diberikan selama empat bulan, yakni September, Oktober, November, dan Desember 2021. Total anggaran yang disediakan adalah Rp138 miliar.
Kemensos diketahui juga berencana untuk melanjutkan program bansos anak yatim ini pada 2022. Peruntukannya tak lagi hanya untuk anak yatim karena Covid-19, tapi juga untuk anak yatim bukan karena Covid-19 yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kemensos mengusulkan anggarannya Rp11,64 triliun untuk 3.453.128 anak yatim usia sekolah dan 963.855 anak yatim belum sekolah. Namun demikian, usulan ini belum masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
“Kalau secara informal, Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) menyepakati, tapi itu kan dilihat juga anggarannya,” kata Risma ketika ditanya apakah usulan bansos anak yatim 2022 sudah diakomodasi dalam RAPBN 2022.***
Editor: denkur | Sumber: Republika