Hasil Survei : 19 Persen Remaja di Indonesia Kecanduan Internet

Sabtu, 2 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Hasir survei menunjukan remaja di Indonesia kecantuan internet (Foto/ilustrasi :socio Tekno)

Hasir survei menunjukan remaja di Indonesia kecantuan internet (Foto/ilustrasi :socio Tekno)

Ia mengatakan sebagian besar waktu yang dihabiskan anak-anak dan remaja di internet adalah untuk bermain gim online serta media sosial.


DARA- Sebuah survei menunjukkan bahwa lebih dari 19 persen remaja di Indonesia kecanduan internet. Ahli Adiksi Perilaku dr. Kristiana Siste mengatakan angka itu diperoleh berdasarkan survei kepada anak-anak dari 34 provinsi di Indonesia.

Survei tersebut dilakukan kepada ribuan generasi muda di Indonesia pada Mei sampai Juli 2020.

“Hasilnya adalah 19,3 persen remaja dan 14,4 persen dewasa muda kecanduan internet,” kata Siste dalam konterensi pers daring pada Sabtu (2/10/2021).

“Sejumlah 2.933 remaja mengalami peningkatan durasi online dari 7,27 jam menjadi 11,6 jam per hari. Itu meningkat 59,7 persen,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan sekitar 4.734 dewasa muda atau orang-orang yang berusia di atas 20 tahun juga mengalami peningkatan durasi online menjadi 10 jam per hari selama pandemi.

Survei itu dilakukan sekitar satu tahun setelah ia bersama jajarannya melakukan survei kepada 643 remaja di Jakarta sebelum pandemi. Pada 2019, surveinya menunjukkan bahwa 31,4 persen remaja di Jakarta kecanduan internet.

Ia mengatakan sebagian besar waktu yang dihabiskan anak-anak dan remaja di internet adalah untuk bermain gim online serta media sosial.

“Jenis permainan yang paling banyak dimainkan adalah multiplayer online battle arena (MOBA) dengan 46 persen dan media sosial sebanyak 23,2 persen selama pandemi,” tuturnya, seperti dikutip dara.co.id dari CNNIndonesia.

Ia menegaskan hal itu harus menjadi perhatian semua pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, lembaga masyarakat, sekolah, termasuk orang tua. Sebab, kecanduan internet itu memiliki dampak buruk bagi anak-anak dan remaja.

“Orang dengan kecanduan internet mengalami perubahan di otak yaitu terjadinya penurunan konektivitas fungsional otak antara area parietal lateral dan korteks prefrontal lateral,” ucap Siste.

“Hal ini menyebabkan seseorang sulit membuat keputusan, sulit konsentrasi dan fokus, pengendalian diri buruk, prestasi menurun, penurunan kapasitas proses memori, serta kognisi sosial negatif.”

Siste pun menegaskan tak melarang anak atau remaja menggunakan internet. Namun, ia menekankan pentingnya pengawasan serta keseimbangan antara internet dengan aktivitas-aktivitas riil bagi mereka.

 

Editor : Maji

 

Berita Terkait

Bupati Cirebon dan Gubernur Jabar Kompak Benahi Jalan Rusak, Target Rampung 2027
Dedi Mulyadi Ubah Kabupaten Cirebon Jadi Yogyakartanya Jawa Barat
Cek Disini, Sejumlah Tokoh Nasional Bicara Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo
Ketika Atalia Jadi Tempat Curhat Mahasiswa, Begini Suasananya
543 Tahun Kabupaten Cirebon: Menelusuri Jejak Para Wali yang Membangun Peradaban
BKKBN Catat Rekor MURI Pelayanan MOP, Bandung Barat Berkontribusi Puluhan Akseptor
Galaxy A06 5G Free Fire Gaming Package, Dua Jutaan Buat Auto Booyah
Banjir di Palabuhanratu Sukabumi Rendam Puluhan Rumah di Tiga Desa dan Menewaskan Seorang Warga
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 17:29 WIB

Bupati Cirebon dan Gubernur Jabar Kompak Benahi Jalan Rusak, Target Rampung 2027

Selasa, 22 April 2025 - 17:20 WIB

Dedi Mulyadi Ubah Kabupaten Cirebon Jadi Yogyakartanya Jawa Barat

Selasa, 22 April 2025 - 08:58 WIB

Cek Disini, Sejumlah Tokoh Nasional Bicara Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo

Selasa, 22 April 2025 - 08:20 WIB

Ketika Atalia Jadi Tempat Curhat Mahasiswa, Begini Suasananya

Senin, 21 April 2025 - 13:33 WIB

543 Tahun Kabupaten Cirebon: Menelusuri Jejak Para Wali yang Membangun Peradaban

Berita Terbaru