Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk Aedes aegypti yang berperan sebagai vektor (pembawa atau penyebar) selanjutnya menjadi penyebab berkembangnya penyakit ini.
DARA – Seperti dikutip dara.co.id dari klikdokter, berikut ciri-ciri nyamuk demam berdarah:
Ciri fisik
Nyamuk DBD ini bertubuh kecil, berwarna hitam dengan garis-garis putih yang sering kali tampak seperti bintik-bintik putih. Selain itu terdapat pula garis vertikal di bagian punggung.
Tempat berkembang biak
Aedes aegypti yang juga bisa menyebarkan penyakit Zika, demam kuning dan chikungunya, sebenarnya berasal dari Afrika. Namun kemudian berkembang biak hingga ke daerah tropis. Nyamuk ini senang bersembunyi di balik pakaian yang digantung, berdiam di tempat seperti penampungan air, toilet, kolam renang, dan ember berisi air. Bahkan jika Anda tidak berhati-hati jentik-jentik nyamuk ini juga bisa dijumpai di tempat penampungan air di dalam vas bunga dan dispenser.
Waktu aktif
Penularan penyakit demam berdarah dilakukan Aedes aegypti betina. Sebab nyamuk betina mengisap darah sebagai asupan nutrisi untuk memproduksi telur. Nyamuk demam berdarah biasanya aktif di dalam rumah dan mengisap darah di pagi, siang hingga sore hari.
Setelah mengenali ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti, Anda bisa dengan lebih mudah melakukan upaya pencegahan lainnya.
Cara pencegahan melalui tindakan 4M Plus yaitu:
Menguras wadah air seperti tempayan, bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum hewan, dan lain-lain.
Menutup semua wadah air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur di dalamnya.
Mengubur semua barang bekas yang dapat menampung air, seperti ban bekas, kaleng, dan botol agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Memantau semua wadah air yang dapat menjadi sarang nyamuk secara berkala.
Plus menghindari kemungkinan tergigit nyamuk dengan tidak menggantung baju. Jika memungkinkan, peliharalah ikan untuk membantu membasmi jentik-jentik nyamuk yang ada di dalam kolam, serta taburkan abate untuk membunuh larva nyamuk di wadah penampungan air seperti bak mandi.***
Editor: denkur | Sumber: klikdokter