Anggota DPR RI Komisi XI, Agun Gunandjar Sudarsa mengunjungi Yayasan Gilang Sunda Nagari dan Kelompok Tani Ikan Gemah Ripah. Kunjungan itu dalam rangka reses di Dapil Jabar X (Ciamis, Banjar, Kuningan, Pangandaran), Selasa (19/10/2021).
DARA – Agenda rese di Kota Banjar diawali mengunjungi Yayasan Gilang Sunda Nagari (GSN), menengok wirausaha. Ketua GSN Erfan Rusdiana memperkenalkan Kolotik, alat musik tradisional kepanjangan dari “kolotok leutik”.
Ditangan Erfan Rusdiana, kolotik yang awalnya berupa produk kerajinan tangan berbahan dasar tempurung kelapa, diubah menjadi alat musik yang mampu menghasilkan nada harmonis.
Agun berkesempatan mencoba memainkan kolotik yang dipandu langsung oleh Erfan.
Agun pun takjub dengan hasil inovasi yang dilakukan Erfan. Menurutnya, harmonisasi nada yang dihasilkan kolotik dapat menciptakan ketenangan dan sesuai dengan prinsip hidup manusia.
Agun melihat kolotik berpotensi untuk terus dikembangkan, serta GSN akan didorong untuk menjadi salah satu sentra pemasaran dari produk-produk UMKM asli Banjar.
“Nantinya di tahun 2022 depan, kita akan melakukan pelatihan seperti market place dari usaha produk lokal,” kata Agun.
Erfan Rusdiana mengaku senang atas kunjungan Agun. Menurutnya banyak ilmu yang bermanfaat yang dapat diserap oleh para pelaku UMKM.
“Kita ada UMKM sekota Banjar yang memang membutuhkan support dan ide terkait pemasaran dan lain sebagainya,” ujar Erfan.
Agenda dilanjutkan dengan mengunjungi Kelompok Tani Ikan Gemah Ripah di Desa Kujangsari.
Agun meninjau kolam budidaya yang dimiliki anggota kelompok. Ia pun diskusi dengan anggota kelompok. Terungkap anggota kelompok mengeluhkan harga pakan ikan yang selalu mengalami kenaikan.
Menanggapi itu, Agun berjanji akan berkoordinasi dengan BI (Bank Indonesia) untuk mengeluarkan kebijakan agar para anggota kelompok tani itu dapat diberikan kemudahan bantuan permodalan.
“Karena ada konteks luar daerah, saya meminta adanya regulasi, pengaturan bagaimana proses bisnis ini bisa lebih efisien lebih efektif dengan harga yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Agun berjanji akan menyampaikan keluhan dari para petani ikan untuk nantinya disampaikan ke anggota Komisi IV, agar dapat dibahas dalam rapat di komisi.
“Kewajiban kami untuk memprosesnya di ķomisi IV, kebetulan disana (DPR) ada juga Wakil rakyat yang jadi pimpinan, dari Jawa Barat. Mudah-mudahan beliau punya perhatian, atensi, sehingga persoalan pakan yang dikeluhkan para peternak ikan ini dapat teratasi,” katanya.***
Editor: denkur