Pemkot Banjar berharap pemerintah pusat dapat memberikan satu exit tol dari pembangunan tol Batikcap (Bandung, Tasik, Cilacap).
DARA – Pemkot Banjar serius mewujudkan harapan tersebut dengan melakukan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)) sebagai persiapan pembangunan sarana prasarana penunjang.
Pembangunan sarana prasarana penunjang menjadi salah satu pokok pembahasan dalam kegiatan Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang diselenggarakan Bappeda Kota Banjar, di kawasan wisata Lembah Pejamben Kota Banjar, Selasa (26/10/2021).
Kali pertama Bappeda selaku penyelenggara menggelar pra musrenbang secara outdoor di kawasan wisata. Pemilihan tempat wisata sebagai lokasi kegiatan bertujuan memperkenalkan objek wisata yang ada di Kota Banjar. Rencananya kegiatan lanjutan akan diselenggarakan di beberapa lokasi wisata lainnya.
Menurut Kepala Bappeda Kota Banjar, Soni Horison, dari 11 exit tol sepanjang jalan tol Batikcap, Pemkot Banjar berharap pemerintah pusat dapat memberikan satu exit tol.
Rencana persiapan pembangunan sarana dan prasarana penunjang merupakan hasil koordinasi antara pemkot dengan Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Marga di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Banjar saat ini belum diberikan exit tol, karena ya mungkin pertimbangan dari sana. Namun, hasil kita sonding dengan pihak kementerian, dalam hal ini Dirjen Bina Marga, supaya disiapkan dulu sarana dan prasarana pendukungnya,” ujar Soni.
Salah satu dari sarana pendukungnya adalah pemetaan zona seperti industri maupun pariwisata, hal tersebut bertujuan untuk menarik masuk investor.
Dirjen Bina Marga berpandangan ketika di suatu daerah ramai dan banyak aktifitas di zona-zona tersebut, maka dengan sendirinya frekuensi kendaraan yang keluar masuk akan tinggi.
Pemkot Banjar akan melakukan pemetaan zona dari beberapa sektor unggulan yang ada di Kota Banjar.
Kepala Bapedda akan mencoba mengembangkan Lembah Pejamben dan Situ Leutik sebagai zona wisata, sedangkan di daerah situ batu akan dikembangkan sebagai kawasan industri pengolahan kayu.
“Mungkin nanti kita akan coba kembangkan, kasih kajian tim, apakah layak tidak dijadikan kawasan industri. Apalagi itukan berada di jalan provinsi,” ujarnya.
Lebih lanjut Kepala Bappeda menjelaskan, dengan pencapaian RPJMD, maka saat ini sedang dilakukan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dengan seluruh langkah yang dirancang Bappeda, ditargetkan apa yang menjadi seluruh indikator makro dapat terwujud secara keseluruhan.
“Peluang pembukaan exit tol bisa terwujud dan menarik investor bisa membuka itu (investasi), di Kota Banjar yang diinisiasi oleh Kementerian PUPR,” ujarnya.***
Editor: denkur