Dua Bulan Menggeliat, Alhamdulillah… Produk UMKM Nusasari Mulya Mulai Banjir Pesanan

Sabtu, 30 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Diani, saat mengikuti pameran UMKM di IKEA Kotabaru Parahyangan-Padalarang, untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Diani, saat mengikuti pameran UMKM di IKEA Kotabaru Parahyangan-Padalarang, untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Selama pandemi Covid-19, banyak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang gulung tikar akibat produksinya tidak laku. Namun, tidak sedikit pula yang masih bisa bertahan kendati dalam kondisi kembang kempis.


DARA – Salah satunya dialami oleh pengusaha Diani Mulya yang memproduksi berbagai makanan cemilan. Selama pandemi, produksinya anjlok luar biasa.

Terkadang ia memproduksi berdasarkan pesanan saja. Tidak seperti biasanya, yang membuat stock untuk waktu tertentu. Itupun, jumlah pesanannya sangat terbatas.

Dua bulan terakhir seiring kasus Covid-19 melandai, usahanya mulai menggeliat lagi. Pesanan demi pesanan mulai berdatangan, bahkan ia cukup kewalahan menerima pesanan tersebut.

“Alhamdulillah, mulai Agustus kemarin, mulai banyak pesanan. Selama dua tahun, hampir tidak produksi karena Covid-19,” ujarnya, Sabtu (30/10/2021)

Ia menuturkan, bahkan pada awal tahun 2021, produknya diobral akibat sepi pembeli. Barang-barang produksinya bermerk Nusasari Mulya, yang dijajakan di sejumlah sejumlah di rest area pada direktur lantaran tokonya pada tutup.

Dalam kondisi normal, sebelum pandemi, Diani mengaku bisa memproduk cemilan berupa keripik dan lain sebagainya dengan omzet mencapai Rp20 jutaan.

Setelah dua tahun usahanya tersendat-sendat, kini ia bersyukur kondisi usahanya kembali normal dengan omzet antara Rp15-20 jutaan.

“Ada semangat lagi. Kalau waktu kemarin-kemarin kita memproduk hanya berdasarkan PO (pre order) saja, sekarang malahan ada yang order dua kali dalam seminggu seperti di Jalan Pasteur,” ungkapnya.

Diani menyebutkan, pada September kemarin pesanan menunjukan marema. Terutama untuk produk-produk yang best seller.

Menurutnya, dari 20 item jenis makanan yang diproduksi UMKM tersebut, termasuk best seller adalah keripik peyek seroja, keripik bayam dan cilok goang Maroko.

“Cemilan-cemilan itulah yang paling banyak pesanan pada kita. Alhamdulillah, semoga ke depannya juga kondisi normal seperti dua tahun ke belakang,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Berita ini 5 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Berita Terbaru

NASIONAL

HPN di Riau, 500 Lebih Wartawan Telah Mendaftar

Senin, 20 Jan 2025 - 19:26 WIB