Klinik Pratama Tarogong, Kabupaten Garut, mengadakan bakti sosial khitanan massal bagi 150 orang anak yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Garut, Sabtu (6/11/2021).
DARA – Direktur Klinik Pratama Tarogong, dr.Hani Firdiani, mengatakan, hal itu sebagai bentuk pelayanan kesehatan dan dukungan kepada masyarakat dalam membantu meringankan beban warga dampaj dari pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan kegiatan khitanan masal berkolaborasi dengan pergerakan sedekah kreatif ,bank bjb ,BAZNAS dan PPNI,” ujarnya, Sabtu (6/11/2021).
Menurut Hani, dari 150 anak yang di khitan ada beberapa di antaranya yang disarankan ditunda, seperti ada kasus hipospadi dimana kasus ini tidak bisa dilakukan khitanan seperti biasa dan harus dilakukan di ruang operasi dibantu operatornya oleh dokter spesialis bedah.
Hani menyebutkan, para peserta khitanan masal ini berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut, di antaranya Kecamatan Kadungora, Leles, Sucinaraja, Karangpawitan, Tarogong Kaler, Tarogong kidul, dan lainnya.
“Ada dari sekitar 12 sampai 15 kecamatan yang ikut khitanan massal ini,” ujarnya.
Hani menuturkan, khitanan ini merupakan sebuah bentuk ibadah untuk anak dan orangtua, karena banyak masyarakat yang sering kali merasa kesulitan ekonomi ketika anaknya mau di khitan di masa pandemi Covid-19 ini.
Hani menambahkan, dalam kegiatan khitanan massal ini pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia juga memastikan seluruh petugas bebas dari Covid-19, dan peserta yang masuk ke ruang khitan dibatasi.
“Sehingga sesuai dengan semangat kita menekan penyebaran Covid-19 namun, juga masih bisa berbagi kebahagian melalui kegiatan ini,” katanya.
Cecep (40), warga Kampung Nagrog, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, mengaku senang karena anaknya bisa ikut dalam kegiatan khitanan massal yang diselenggarakan Klinik Pratama Tarogong ini.
“Terimakasih kepada Klinik Pratama Tarogong dan semua pihak yang telah mengadakan khitan massal ini karena dengan program ini bisa meringankan beban kita sebagai orang tua,” katanya.
Tak hanya mendapat bantuan khitan gratis, namun usai di khitan mereka juga mendapat bingkisan atau kadeudeuh dari penyelenggara kegiatan khitanan massal ini.***
Editor: denkur