DARA | KARAWANG – Hingga kini masih terdapat puluhan ribu rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Karena itu pemerintah setempat berharap perusahaan industri di sana peduli terhadap masalah sosial yang dihadapi masyarakat daerah tersebut, melalui penyaluran dana corporate social responsibility (CSR).
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kabupaten Karawang, Ramon Wibawa Laksana menilai CSR perusahaan cukup efektif mendukung program pemerintah dalam pembangunan rumah layak huni. Ia yakin saat ini puluhan ribu Rutilahu masih banyak berdiri di daerah ini.
Dalam RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) pihaknya akan membangun 6.400 rutilahu. Saat ini sudah membangun 2.800 unit rulahu.
Sisanya ini akan dikerjakan dalam waktu tiga tahun sebanyak 1.200 unit setiap tahun. “Kalau ada dukungan dari perusahaan industri yang beroperasi di seputar kawasan atau zona industri akan sangat membantu untuk memperluas jangkauan penerima Rulahu,” katanya, Selasa (12/2).
Pemkab Karawang berupaya membantu dengan program Rulahu. Namun, karena keterbatasan anggaran tidak semua warga dapat menikmati program tersebut.
Pihaknya punya program Rulahu untuk untuk 6.400 unit sesuai kemampuan keuangan Pemkab Karawang. “Setiap unit kita sediakan anggaran sebesar Rp41 juta. Jadi sampai selesai program Rulahu mencapai Rp262,4 miliar,” ujarnya.
Menurut Ramon, anggaran tersebut belum mencukupi untuk memperbaiki rumah tidak layak huni. Pemerintah baru dapat membangun sebagian dari puluhan ribu rumah tidak layak huni.
“Kami tidak bisa sendirian, butuh dukungan dari perusahaan industri melalui dana CSR. Selama ini CSR perusahaan untuk kegiatan sosial lainnya, nah kami minta disisipkan untuk rulahu,” katanya.***
Wartawan: Teguh Purwahandaka
Seorang lanjut usia yang selama ini tinggal di Rutilahu. Foto: Dara.co.id/Teguh