Sebanyak 31 desa yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, menerima hibah mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
DARA – Bupati Bandung Dadang Supriatna, bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI Zudan Arif Fakrullah dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung Salimin, melepas armada pengangkut mesin tersebut di depan Gedung Moh. Toha, Soreang, Kamis (23/12/2021).
Adapun desa-desa yang menerima mesin tersebut, yakni Desa Cibeunying Kecamatan Cimenyan, Desa Bojong Emas Solokanjeruk, Bojong Malaka Baleendah, Buninagara Kutawaringin, Ciaro Nagreg, Cibiru Wetan Cileunyi, Cicalengka Wetan Cicalengka, Cilampeni Katapang, Ciluluk Cikancung, Cipelah Rancabali, Citereup Dayeuhkolot, Darwati Paseh, Jati Endah Cilengkrang, Laksana Ibun, dan Desa Maruyung Kecamatan Pacet.
Kemudian Desa Mekarjaya Banjaran, Mekarsari Cimaung, Nagrak Cangkuang, Nanjung Margaasih, Neglawangi Kertasari, Pada Ulun Majalaya, Rancaekek Kencana Rancaekek, Rancakole Arjasari, Rancamulya Pameungpeuk, Rawabogo Ciwidey, Sugihmukti Pasirjambu, Sukamanah Pangalengan, Sukamenak Margahayu, Sukanagara Soreang, Sumber Sari Ciparay, dan Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang.
Bupati berpesan kepada para kepala desa, agar dapat memanfaatkan mesin tersebut dengan sebaik-baiknya. “Nanti kita tempatkan petuagas, untuk memperlancar proses operasionalnya. Saat ini baru 31 mesin ditambah 1 buah yang ditempatkan di Mall Pelayanan Publik (MPP). Insyaallah di tahun-tahun mendatang semua desa akan memiliki ADM,” ujar Bupati Dadang Supriatna.
Selain mempercepat proses pembuatan KK, KTP, KIA dan Akta Kelahiran, tutur bupati, pengadaan ADM juga merupakan upaya memberantas praktek pungli atau calo di Kabupaten Bandung.
“Saya berharap, pelayanan prima ini bisa menambah semangat para pelayan publik untuk terus berinovasi, dan menghindarkan calo-calo yang berkeliaran. Sehingga pada akhirnya masyarakat dapat lebih sejahtera,” tutur pria yang akrab disapa Kang DS itu.
Sementara itu Dirjen Zudan Arif mengatakan, untuk tahap awal 31 unit mesin sudah cukup untuk melayani masyarakat Kabupaten Bandung. Karena satu mesin bisa digunakan oleh seluruh desa di wilayah yang berdekatan.
“Bahkan orang dari luar Kabupaten Bandung pun, bisa melakukan pencetakan KTP di situ, karena konsepnya seperti ATM. Di tahap awal 31 unit ADM di tingkat desa itu sudah luar biasa. Tolong kami dibantu untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat, bahwa layanan ini sudah bisa online. 31 mesin akan segera diinstal dan dikoneksikan dengan data center dari pusat,” ujar Zudan Arif.
Ia menjelaskan, bahwa masyarakat harus berlatih karena dirinya pun sempat mencoba beberapa kali dan tidak langsung bisa. Namun ia yakin, dalam waktu singkat, masyarakat akan terbiasa. “Di tahap pertama ada petugas yang mendampingi, mengajari caranya. Karena ini memakai QR code, harus punya HP, tapi ini tidak sulit,” ujarnya pula.
Zudan pun mengapresiasi Bupati Dadang Supriatna, karena pengadaan 31 mesin ADM merupakan contoh daerah yang bagus. “Bagi saya, satu satu tindakan nyata jauh lebih bermanfaat dari seribu kata-kata. Tindakan nyata ini akan kami sebarluaskan, sebagai contoh bahwa bupati berkomitmen kuat untuk pelayanan publik yang lebih baik,” kata Zudan.
Editor: denkur