Dinas Lingkungan Hidup harus Punya Gagasan dan Konsep Solutif Terkait Sampah

Minggu, 9 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sampah yang berserakan di Jalan Brigjen Wasita Kusumah, Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.(Foto : Nanang Yudi).

Sampah yang berserakan di Jalan Brigjen Wasita Kusumah, Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.(Foto : Nanang Yudi).

“Sekali lagi Kepala dinas, kepala daerah harus mampu memiliki konsep terpadu, untuk Tasik tetap menjadi kota yang bersih seperti gelar predikasi yang disandang kota Tasik sebagai kota Resik,” ujarnya.


DARA- Mengenai permasalahan sampah merupakan Pekerjaan Rumah (PR) yang besar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya khususnya Dinas Lingkungan Hidup.

Dengan hal tersebut semestinya Kepala Daerah juga Kadis Lingkungan Hidup bisa melahirkan ide, gagasan, dan konsep yang solutif terkait penanganan sampah yang berserakan dibeberapa titik jalan di Kota Tasikmalaya.

Demikian dikatakan Pengamat Sosial dan Pemerintahan Tasikmalaya, Asep M Thamam kepada dara.co.id, Minggu (9/1/2022). Menurutnya, Pemkot Tasikmalaya seharusnya untuk bisa menjaga predikat Tasik Kota Resik salah satunya dengan membereskan permasalahan sampah.

“Hampir setiap hari saya keliling keliling di Kota Tasikmalaya, memang dibeberapa titik terlihat tumpukan sampah, dan itu semestinya segera ditangani oleh dinas terkait, sehingga Kota Resik bisa dijaga dari predikasinya,” ungkapnya.

Dia juga mengaku konsen memperhatikan gaya kepemimpinan Tri Rismaharini ketika memimpin Kota Surabaya yang sangat peduli terhadap lingkungan sehingga menjadi kota yang bersih.

“Bu Risma (Mantan Wali Kota Surabaya) berangkat dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan beliau sangat peduli terhadap lingkungan dan itu pesan penting kepala dinas, kepala daerah mampu dan memiliki konsep terpadu mengenai lingkungan,” jelasnya.

Tidak hanya Tri Rismaharini, Asep melanjutkan sosok inspiratif lainnya yang berjuang melakukan pembersihan sampah yaitu mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang sekarang menjabat Anggota DPR RI.

“Sosoknya (Dedi Mulyadi) terus berjuang dalam bentuk kebersihan lingkungan, karena memang hal tersebut bagian penting dalam sosoknya, dari mulai hal-hal kecil sampai besar beliau sangat konsen, sehingga beliau dikenal luas dan menjadi percontohan sebagai pemimpin yang peduli dunia sampah,” tutur Dosen Universitas Cipasung ini.

Jadi, Pemerintah Kota Tasikmalaya, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk tidak menunggu laporan atau informasi dari masyarakat tetapi bagaimana berupaya untuk terus menjaga predikat Kota Resik dengan bebas dari sampah.

“Sekali lagi Kepala dinas, kepala daerah harus mampu memiliki konsep terpadu, untuk Tasik tetap menjadi kota yang bersih seperti gelar predikasi yang disandang kota Tasik sebagai kota Resik,” ujarnya.

Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi pedagang pasar seluruh indonesia (APPSI) Kota Tasikmalaya, Nandang Suryana berharap Pemkot juga harus melahirkan solusi tidak hanya mengangkut dan memindahkan sampah dari TPS ke TPA.

“Itu kan sampah hanya dipindahkan dari TPS ke TPA, semestinya memang harus ada solusi lain, karena tetap saja dengan dipindahkan, sampah akhirnya menumpuk di TPA, berarti pada akhirnya TPA juga akan penuh,” ucapnya.

Nandang pun memberikan masukan terhadap Pemkot khususnya Dinas Lingkungan Hidup untuk mengolah sampah dan bisa bermanfaat bagi lingkungan dan menghasilkan secara ekonomi.

“Misalkan sampah organik kan bisa dijadikan maggot kegunaannya untuk pakan ternak seperti ayam juga ikan, burung dan limbahnya bisa untuk pupuk tanaman, itu kan bisa dilakukan, karena memang sampah tiap harinya terus menumpuk,” kata Nandang.

Selain sampah organik untuk dijadikan pakan dan pupuk, lanjut Nandang, sampah non organik juga bisa didaur ulang sehingga dari sampah bisa menjadi pundi-pundi ekonomi yang saat ini masih terpendam.

“Semuanya bisa dilakukan bilamana ada perhatian khusus dari Pemkot Tasikmalaya, tidak ada yang tidak mungkin selama kita berikhtiar dengan diawali niat yang bersih, dan memang predikat Tasik Kota Resik harus disesuaikan dengan kenyataannya,” pungkasnya.

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Lolos Seleksi, Ini Tiga Maskapai yang Siap Memberangkatkan Jemaah Haji
Turun dari Tahun 2024, Inilah Besaran Biaya Haji Tahun 2025
Waspadalah, Virus Human Metapneumovirus Sudah Masuk Indonesia, Penyakit Apa Itu?
Makan Bergizi Gratis Sudah Bergulir, Menunya Disesuaikan dengan Selera Masyarakat Setempat
Puncak Kesuksesan Angkutan Nataru 2024/2025: PT KAI Daop 3 Cirebon Layani 120.294 Penumpang dengan Peningkatan 107%
Bencana Rob Air Laut Guncang Indramayu: Bupati Nina Akselerasi Pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera untuk Pemulihan Ekonomi
Aksi Protes Warga Luwung Kencana Viral, Pj Bupati Cirebon Langsung Tanggap Tangani Jalan Rusak
Kapolresta Cirebon Ajak Anak Muda Cinta Pertanian Lewat Panen Cabai dan Program Ketahanan Pangan Inovatif.
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:52 WIB

Lolos Seleksi, Ini Tiga Maskapai yang Siap Memberangkatkan Jemaah Haji

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:43 WIB

Turun dari Tahun 2024, Inilah Besaran Biaya Haji Tahun 2025

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:34 WIB

Waspadalah, Virus Human Metapneumovirus Sudah Masuk Indonesia, Penyakit Apa Itu?

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:28 WIB

Makan Bergizi Gratis Sudah Bergulir, Menunya Disesuaikan dengan Selera Masyarakat Setempat

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:06 WIB

Bencana Rob Air Laut Guncang Indramayu: Bupati Nina Akselerasi Pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera untuk Pemulihan Ekonomi

Berita Terbaru

HUKRIM

PWI Siapkan 100 Pengacara Laporkan Balik HB

Selasa, 7 Jan 2025 - 15:09 WIB

Kemenag

HEADLINE

Turun dari Tahun 2024, Inilah Besaran Biaya Haji Tahun 2025

Selasa, 7 Jan 2025 - 13:43 WIB