Ditemukan Enam Nisan Kuno Beraksara Arab dan Melayu

Minggu, 23 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Junjati Patra/tvone

Foto: Junjati Patra/tvone

Ditemukan enam nisan kuno bersejarah di Palembang. Tertera di nisan itu penanggalan, ada yang aksara Arab ada juga yang aksara Melayu.


DARA – Keenam nisan tersebut berbahan granit yang ukurannya berbeda-beda. Ditemukan di lokasi proyek instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) yang dikerjakan PT Waskita Karya.

Dari enam nisan yang ditemukan, terdapat dua nisan yang tertulis penanggalan. Pada nisan ke-4, tertera 8 Robiul Akhir 1322 Hijriah sekitar 1904 Masehi. Sementara di nisan ke-6, tertera 25 Dzulhijah 1310 Hijriah atau 1893 Masehi. Diperkirakan enam nisan yang ditemukan pun masih memiliki hubungan keluarga.

Begitu hasil penelitian dan alih aksara sebagaimana dikatakan Kepala Arkeolog Sumatera Selatan, Wahyu Rizky Andhifani, seperti dikutip dara.co.id dari CNNIndonesia, Minggu (23/1/2022).

Dikatakan Wahyu, nama yang tertera dalam nisan tersebut secara berurutan, nisan ke-1 tertulis Niaji Nadibah binti Abdu Al Aziz Falembani, nisan ke-2 Haji Abdurrahman Raja Ismail, nisan ke-3 Niaji Rosyidah binti Haji Abdurrahman Raja Ismail Falembang, dan nisan ke-5 Nuraini binti Haji Abdurrahman. Sementara nisan ke-4 dan ke-6 tidak bernama hanya memiliki keterangan penanggalan meninggal.

Para peneliti memperkirakan nisan yang tidak bernama merupakan pasangan nisan bagian kaki, namun masih ada keraguan karena bagian medalion yang ada di nisan memiliki ukuran yang berbeda dengan nisan yang bertuliskan nama.

“Diperkirakan keluarga ini pun keluarga ulama, karena penyematan nama Falembani pada zaman Kesultanan Palembang Darussalam diberikan kepada orang yang sudah pernah belajar agama Islam di Arab, selain menunaikan ibadah haji,” ujar Wahyu.

Wahyu menuturkan, dua nisan yang ditemukan belakangan tidak langsung diketahui pada saat penggalian yang dilakukan PT Waskita Karya di Pasar 16 Ilir. Nisan tersebut terbawa truk yang mengangkut tanah bekas galian dan satu nisan terbawa ke rumah warga, dan satu lainnya di proyek pembangunan perumahan di kawasan Tanjung Barangan, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.

Warga melaporkan penemuan tersebut di antara tanah yang hendak ditimbun di kawasan tersebut sehingga bisa diketahui dan diteliti. Saat ini dua nisan tersebut sudah diserahkan kepada Dinas Kebudayaan Palembang.

“Kami sudah memberikan hasil penelitian dan alih aksara nisan-nisan tersebut, dan telah memberikan rekomendasi kepada Pemkot Palembang dalam hal ini Dinas Kebudayaan serta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. Nantinya nisan itu akan diapakan, merupakan kewenangan dua instansi tersebut,” ujar Wahyu.

Masih dikutip dari CNNIndonesia, berdasarkan dokumentasi historis, pada peta yang dibuat pemerintahan kolonial Belanda 1920, lokasi tempat ditemukannya nisan tersebut merupakan lahan kosong. Beberapa bangunan ruko tua di Pasar 16 Ilir pun tertera penanggalan berkisar antara 1924 hingga 1927.

Bisa jadi sebelum peta yang dibuat oleh pemerintahan kolonial terdapat pemukiman di kawasan tersebut. Karena pada masa tersebut, pemakaman keluarga terletak tidak jauh dari pemukiman.

Pada peta bertahun 1821 pada zaman kesultanan di dekat lokasi penemuan pun diketahui sudah banyak pemukiman Rumah Limas tempat tinggal para pangeran Kesultanan Palembang Darussalam.

“Kemungkinan daerah itu ditimbun oleh pemerintah kolonial sebelum 1920. Saat ditanyakan kepada pekerja Waskita Karya yang menemukan nisan tersebut saat menggali pun posisi nisan sudah rebah, bukan tertancap. Kemungkinan memang sudah ditimbun lama jauh sebelum ada bangunan ruko di lokasi itu,” ujarnya.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Palembang Retno Purwanti berujar, temuan nisan ini penting bagi sejarah Kota Palembang. Dari sisi pengetahuan sejarah, penemuan tersebut membuktikan adanya pemukiman di kawasan Pasar 16 Ilir sekarang. Tanpa ada temuan nisan ini, Pasar 16 Ilir hanya akan dianggap sebagai situs bekas Keraton Beringin Janggut yang juga masih perlu dicari bukti-bukti fisiknya.

Kawasan yang akhirnya menjadi pusat perekonomian dan menjadi Pasar 16 Ilir itu pun merupakan bagian dari dinamika politik pemerintahan kolonial Belanda untuk membangun konsep kota modern yang dimulai pada tahun 1898.

“Yang sudah kami lakukan terhadap nisan ini baru tahap penelitian awal. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dari penemuan tersebut dan itu perlu penelitian lanjutan serta dukungan dari Pemkot Palembang. Sebatas ini, kami akan menerbitkan jurnal ilmiah untuk hasil penelitian penemuan nisan kuno tersebut,” ujar Retno, Arkeolog Madya di Kantor Arkeologi Sumsel ini.

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Gunung Marapi Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada
Cek Disini, 16 Penyanyi Peraih Indonesia Dangdut Award 2024, Nomor 14 Sudah Berkarya 60 Tahun
KPU Jabar Distribusikan Surat Suara Untuk 5 Kabupaten Kota
Debat Pilkada Kabupaten Bandung Digelar 30 Oktober 2024, Sekretaris KPU Ajak Masyarakat Begini
7 Langkah Atasi Demam, Flu dan Batuk pada Anak, Nomor 3 Sangat Mudah Dilakukan
Anda Ingin Dukung Timnas Versus Jepang dan Arab Saudi? Simak Info Ini
Cek Disini, Peraih Anugerah Kawistara Jawa Barat 2024
Pilkada Garut, Simak Nih Gagasan Putri Karlina Soal Peran Perempuan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 27 Oktober 2024 - 14:33 WIB

Gunung Marapi Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada

Minggu, 27 Oktober 2024 - 13:45 WIB

Cek Disini, 16 Penyanyi Peraih Indonesia Dangdut Award 2024, Nomor 14 Sudah Berkarya 60 Tahun

Minggu, 27 Oktober 2024 - 12:48 WIB

KPU Jabar Distribusikan Surat Suara Untuk 5 Kabupaten Kota

Minggu, 27 Oktober 2024 - 12:27 WIB

Debat Pilkada Kabupaten Bandung Digelar 30 Oktober 2024, Sekretaris KPU Ajak Masyarakat Begini

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 16:36 WIB

7 Langkah Atasi Demam, Flu dan Batuk pada Anak, Nomor 3 Sangat Mudah Dilakukan

Berita Terbaru


Gunung Marapi erupsi, Minggu pagi (27/10/2024).(Foto: X PVMBG)

HEADLINE

Gunung Marapi Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Warga Tetap Waspada

Minggu, 27 Okt 2024 - 14:33 WIB


KPU Jawa Barat resmi mendistribusikan surat suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024, Minggu (27/10/2024). (Foto: deram/dara)

HEADLINE

KPU Jabar Distribusikan Surat Suara Untuk 5 Kabupaten Kota

Minggu, 27 Okt 2024 - 12:48 WIB