DARA | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Yana Mulyana, akan memeriksa kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk memastikan keamanan struktur bangunan. Ini merupakan tindak lanjut temuan secara visual adanya keretakan dan penurunan struktur tanah di Stadion GBLA.
“Sehingga polisi tidak merekomendasikan pertandingan Persib Bandung melawan Persiwa Wamena, beberapa waktu lalu,” katanya, seusai menerima Direktur SDM dan Legal Adhi Karya, Agus Karianto di Balai Kota Bandung, kemarin
Peninjauan ke Stadion GBLA didampingi Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Penataan Ruang, Dinas Pekerjaan Umum, termasuk dari kepolisian. “Pemkot Bandung berkeinginan kuat agar Stadion GBLA tetap dapat digunakan dengan baik dan aman. Berbagai upaya sudah dan akan dilakukan untuk memastikannya.” tegasnya.
Meski keterangan dari pihak Adhi Karya menyebutkan bahwa Stadion GBLA aman digunakan, Yana ingin mendapatkan kepastian dengan melihat kondisi di lapangan. “Saya akan meninjau, melihat kalau memang ternyata ada celah-celah secara kasat mata terlihat seperti retak.”
Dari hasil peninjauannya, menurut dia akan terlihat keretakan atau penurunan yang terjadi di GBLA. Kemudian para ahli yang kompeten dan independen akan mengkajinya.
Berdasarkan laporan sementara, lanjutnya, Adhi Karya memprediksi perbaikan berlangsung sekitar 1,5 bulan atau paling lambat 2 bulan. Artinya sejauh ini tidak ada kerusakan yang signifikan.
“Kepada para bobotoh mohon sabar, Pemkot Bandung berkeinginan GBLA bisa digunakan dengan aman dan baik sebagaimana mestinya stadion sepak bola,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur SDM dan Legal PT Adhi Karya, Agus Karianto, mengemukakan, berdasarkan pengalamannya, penurunan tanah sangat mungkin terjadi. Pembangunannya menyesuaikan dengan karakter tanah yang menjadi lokasi stadion GBLA.
“Itu kan ada pekerjaan yang menggunakan fondasi dalam dan ada yang tidak. Selasar dan tempat parkir itu tidak menggunakan fondasi dalam, hanya timbunan tanah,” katanya.
Ia memprediksi, dalam jangka waktu 15 tahun ke depan penurunan tanah masih akan terus berlangsung. Hal itu akibat proses pemadatan alami tanah yang ditimbunkan.
“Semua sudah dibangun sesuai prosedur. Bahkan di enam bulan awal setelah penimbunan itu ada penurunan hingga 120 cm. Memang secara teknis sudah didesain seperti itu,” ujarnya.
Menurut hasil pengamatannya, secara struktur Stadion GBLA tidak ada masalah. Namun tetap harus didukung dengan data dari ahli baik secara konstruksi, maupun penurunan tanah.***
Editor: Ayi Kusmawan