DARA | CIANJUR – Peredaran narkoba saat ini sudah sangat masif, termasuk di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang notabene kerap dijadikan tempat peredaran narkoba maupun transit. Karena itu Pemkab setempat berkomitmen memeranginya.
“Melihat kondisi seperti ini, saya nyatakan perang terhadap narkoba. Apalagi visi dan misi Kabupaten Cianjur maju dan agamis,” kata kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, kepada wartawan, Jumat (15/2/2019).
Bentuk komitmennya itu, ia menginstruksikan agar aparatur pemerintah desa bisa menganggarkan sebagian Alokasi Dana Desa (ADD) untuk kegiatan sosialisasi bahaya narkoba. Sebagai penguatannya, pemkab akan membuat payung hukum berupa peraturan bupati.
“Ada beberapa strategi agar sosialisasi efek bahaya dari narkoba ini bisa tersampaikan kepada masyarakat. Salah satunya ADD bisa digunakan untuk kegiatan sosialisasi bahaya narkoba. Nanti kami akan buat perbup-nya,” kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Herman akan memantau sejauh mana efektivitas sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat yang menggunakan biaya dari ADD. Pemantauan dan evaluasi melibatkan juga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Kami dari pemerintah daerah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah akan memantau sejauh mana keefektifannya. Sehingga perang ini bukan hanya pemerintah daerah saja. Tapi juga sampai ke masyarakat. Insya Allah dengan cara itu, Cianjur akan bebas dari bahaya narkoba,” tegasnya.
Ia menyatakan di Kabupaten Cianjur sudah terbentuk tim gabungan terpadu terdiri atas berbagai elemen yang ikut mengawasi peredaran narkoba. Utamanya pengawasan di tempat kos-kosan untuk mengantisipasi potensi terjadinya berbagai penyakit masyarakat.
“Kami ada tim di antaranya terdiri dari alim ulama, Satpol PP, dan jajaran BNNK yang hampir setiap malam melakukan operasi. Bukan hanya narkoba. Tapi juga minuman keras, LGBT, dan lainnya. Insya Allah kami lakukan secara kontinyu,” katanya.
Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur, AKBP Basuki, ada tiga jenis narkoba yang terdeteksi tinggi peredarannya di Kabupaten Cianjur yakni sabu-sabu, ganja, dan benzodiazepin.
Basuki mengatakan hingga saat ini belum bisa memastikan beredarnya narkoba jenis baru.
“Di Cianjur, yang digemari itu ada tiga, sabu, ganja, dan benzo,” ujar dia.
Basuki mengapresiasi langkah Pemkab Cianjur yang ingin memastikan agar pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba dilakukan dari tingkat pemerintahan terbawah. Sehingga aksi perang terhadap narkoba bisa melibatkan semua elemen.
“Bapak bupati sangat strategis sekali yang menginginkan bagaimana penindakan penyalahgunaan narkoba diawali upaya pencegahan dari bawah,” katanya.***
Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan