Kepercayaan Publik Terhadap Media 73 Persen, Mahfud MD Pesan Begini

Selasa, 8 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menko Polhukam, Mahfud MD (Foto: Riaupos-Jawapos)

Menko Polhukam, Mahfud MD (Foto: Riaupos-Jawapos)

Tahun 2022, tingkat kepercayaan publik terhadap media meningkat mencapai 73 persen. Sedangkan di tahun 2021 hanya 72 persen.


DARA – Demikian hasil survei terbaru Edelman Trust Barometer yang diungkapkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD dalam Konvensi Media peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Selasa (8/2/2022)

“Kepercayaan terhadap media di negara kita naik, sementara sebagian besar negara yang disurvei justru mengalami penurunan,” ujar Menkopulhukam.

Namun begitu, Mahfud MD juga mengingatkan semua pihak akan potensi penyebaran berita bohong atau hoaks. Hal itu, karena berdasarkan hasil survei, juga menyatakan tingginya kecemasan publik di Indonesia akan hoaks, 83 persen. Indonesia hanya kalah dari Spanyol.

“Sebuah angka yang seakan memberikan pengakuan atas keprihatinan kita selama ini pada fenomena merebaknya hoaks, dalam beberapa tahun terakhir. Hoaks selama ini telah menjadi perhatian utama kita, baik pemerintah, masyarakat, dan para insan media untuk mengatasinya secara bersama-sama,” kata Mahfud, seperti dikutip dari Infopublik, Selasa (8/2/2022).

Media Massa dikatakannya, sebagai entitas yang bekerja dengan proses yang berjenjang dari lapangan ke ruang redaksi, memiliki standard etik dan kualitas yang terjaga, mensyaratkan verifikasi sehingga akurasinya terpenuhi.

“Karena itu sudah seharusnya menjadi sumber utama publik dalam mendapatkan berita dan informasi terpercaya,” jelasnya.

Namun begitu, Mahfud mengingatkan berkembangnya media sosial yang kini juga dijadikan sumber informasi bagi masyarakat. Media itu menjadi wadah untuk berbagi, menjadi sarana yang memungkinan di antara warga berinteraksi secara positif.

“Tapi pada kenyataannya, telah menjadi ruang besar warga yang kerap mengabaikan etika publik, bahkan tak jarang menjadi wadah penyebaran secara luas hoaks, fake news, dan berbagai konten disinformasi,” katanya.

Maka itu, Mahfud berharap pers nasional bisa segera menemukan model bermedia yang berkelanjutan agar mampu bertahan dan bisa tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam mendapatkan informasi yang berkualitas.

“Model media berkelanjutan dimaksud adalah, yang mampu membangun kemandirian di tengah berbagai hantaman disrupsi, serta tantangan dan ancaman platform global dengan beragam bentuk penguasaan,” katanya.

Editor: denkur | Sumber: Infopublik

Berita Terkait

Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya
Cetak Sejarah, Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 di Qatar
156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini
Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo
Pemdaprov Jawa Barat Siapkan Anggaran Jalan dan Jembatan Provinsi Rp2,4 Triliun
Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti
Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 13:41 WIB

Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya

Selasa, 8 April 2025 - 13:20 WIB

Cetak Sejarah, Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 di Qatar

Selasa, 8 April 2025 - 12:38 WIB

156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini

Selasa, 8 April 2025 - 12:28 WIB

Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo

Selasa, 8 April 2025 - 12:08 WIB

Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti

Berita Terbaru