“Ciburuy ini menjadi salah satu desa terpilih menjadi benchmarking (tolok ukur), khusus untuk menerapkan digitalisasi di Provinsi Jabar atau Kabupaten Bandung Barat,” ujarnya.
DARA- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI memilih Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, sebagai salah satu desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat (Jabar) yang menerapkan pengembangan konsep pembangunan desa berbasis teknologi informasi.
Konsep yang biasa disebut Smart Village Nusantara ini, sebelumnya telah diterapkan di 350 desa se-Indonesia
Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Yusharto Huntoyungo menyebutkan, disamping 350 desa tersebut, ada 1.300 desa lainnya yang dikembangkan secara sporadis oleh masing-masing provinsi.
“Ciburuy ini menjadi salah satu desa terpilih menjadi benchmarking (tolok ukur), khusus untuk menerapkan digitalisasi di Provinsi Jabar atau Kabupaten Bandung Barat,” ujarnya, disela-sela kunjungan kerja Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri ke KBB, Jum’at (12/2/2022).
Desa Ciburuy menerapkan Smart Village dengan aplikasi Simpledesa, pada intinya untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat.
Ia menegaskan, pemerintahan desa dalam menjalankan fungsinya harus memberikan pelayanan pada masyarakatnya. Namun karena yang dilayaninya memiliki jumlah banyak, tidak mungkin dilakukan secara manual.
Pelayanan secara digital, memberikan kemudahan bagi desa untuk menjangkau pelayanan bidang pemerintahan, bidang sosial dan bidang ekonomi.
Berikutnya, melalui pelayanan digital inipun memberikan kemudahan bagi masyarakat. “Contohnya, untuk keterengan kurang mampu, masyarakat tidak perlu datang lagi ke kantor desa. Tetapi kalau sudah menggunakan aplikasi, tinggal dikirim atau diantar pakai ojeg,” ucapnya.
Manfaat lainnya menggunakan aplikasi di pemerintah desa, bisa memberdayakan ekonomi masyarakat.
Masyarakat, bisa menjadikan aplikasi ini sebagai media informasi untuk memasarkan produknya. Apapun yang diproduksi masyarakat, bisa diupload oleh desa.
Dengan demikian, kata Yusharto, secara tidak langsung desa dididik atau ditingkatkan literasinya dalam sistem pemasaran secara digital.
Sistem belanja digitalisasi inipun, tidak akan lari ke pihak lain. Akan tetapi akan kembali lagi ke masyarakat.
“Ini akan menjadi ekosistem digitalisasi yang akan meningkatkan efesiensi dan efektivitas kegiatan ekonomi serta pemerintahan yang ada di tingkat nasional, ” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, penerapan Smar Village Nusantara ini telah ditetapkan di Provinsi Lampung. Seluruh desa di Provinsi Lampung, sudah menerapkan program digitalisasi tersebut.
“Provinsi Jabar-pun, kami yakin sudah mempunyai filing seperti itu, semuanya akan diintegrasikan,” ucapnya.
Ia berharap, seluruh desa bisa menerapkan program Smart Village Nusantara dengan memberikan pelayanan secara digital. Namun tidak semua perangkat desa, bisa melakukannya karena terkendala berbagai hal, antara lain masalahnya koneksi jaringan internet.
“Masih banyak kita temukan desa yang belum terkoneksi dengan internet. Ini barangkali yang menjadi syarat besar setelah itu kita siapkan aplikasi yang familiar dengan mereka,” pungkasnya.
Editor : Maji