Laporan terbaru lembaga riset Canalys mengungkapkan vendor berhasil meraih pangsa pasar sebesar 22% selama 12 bulan kemarin di tahun lalu.
DARA – Perusahaan berhasil memikat konsumen nusantara dengan ragam produk bervariasi di semua segmen range harga.
Contohnya Oppo A16 dan A95 yang terpantau laku keras di pasaran sejak diluncurkan di pertengahan tahun 2021 hingga memasuki tahun 2022.
Kemudian Reno6 series menjadi ponsel 5G yang paling banyak digunakan pelanggan seluler karena kompatible dengan semua layanan 5G operator 5G.
Tidak lupa di segmen premium Oppo Find X3 Series juga memukau pengguna dengan fitur fotografi terdepan.
Tak ayal, sepanjang 2021 Oppo mampu mempertahankan kedigdayaannya sejak berhasil menaklukkan Samsung di kuartal kedua 2019 (Canalys).
Seperti dikutip dari Selular.id, Minggu (20/2/2022), menurut laporan Canalys terbaru, Samsung berada di posisi keempat dalam daftar Top 5 vendor smartphone di Indonesia.
Kendati merosot jauh, hal itu bukan berita baru bagi pemerhati pasar ponsel tanah air.
Kejayaan Samsung mulai pudar sejak 2019 silam. Dan hingga kini, perusahaan belum berhasil merebut posisi puncak.
Selain Oppo, produsen ponsel China lainnya seperti Vivo dan Xiaomi silih berganti menguasai pasar nusantara.
Bahkan raksasa Korea Selatan itu terpental ke posisi buncit dalam daftar Top 5 vendor smartphone di Indonesia pada kuartal keempat 2020 (Canalys).
Top 5 Vendor Smartphone di Indonesia 2021
Dalam laporan terbaru, daftar Top 5 vendor smartphone di Indonesia menurut Canalys berturut-turut adalah Oppo (22%), Xiaomi (19%), Vivo (19%), Samsung (18%), dan Realme (13%).
Memasuki tahun kedua pandemi, Oppo berhasil meraih posisi teratas dengan pertumbuhan stagnan. Menurun 1% dibandingkan tahun sebelumnya, dalam catatan Canalys.
Sementara Xiaomi tercatat tumbuh eksponensial sebesar 26% dibandingkan tahun 2020.
Mantan jawara Vivo memiliki pangsa pasar yang sama besar dengan Xiaomi tetapi dengan pertumbuhan negatif 12% secara tahunan.
Satu-satunya vendor smartphone non-China dalam daftar Top 5, Samsung, tercatat tumbuh positif 7% year-on-year.
Melengkapi daftar, pertumbuhan Realme turun sebesar 2% dibandingkan 2020.
Editor: denkur | Sumber: Selular.id