Bupati menegaskan agar semua pihak bisa ikut mengawasi untuk memastikan harga eceran minyak goreng curah tidak lebih dari Rp11.500/liter di pasaran.
DARA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menggelar percepatan distribusi melalui pedagang pasar Ciwidey sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Agenda tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kelangkaan dan menekan harga minyak goreng curah di pasaran.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI, Disperindag Provinsi Jawa Barat dan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai penyedia minyak goreng curah sebanyak 8.000 liter untuk 60 pedagang Pasar Ciwidey.
Bupati Bandung H.M Dadang Supriatna menjelaskan, percepatan distribusi minyak goreng curah tersebut diprioritaskan terlebih dahulu untuk para pedagang. Sesuai dengan HET. Ia menekankan, agar para pedagang yang membeli minyak goreng curah bisa memberi harga yang bijaksana kepada para pembeli nantinya.
“Sesuai HET, harga minyak goreng ini Rp. 10.500,/liter dan sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 6 Tahun 2022, pedagang bisa membadrol harga sekitar Rp.11.500,-/liter jangan terlalu mahal,” ujarnya disela operasi pasar minyak goreng murah di Pasar Ciwidey, Rabu (23/2/2022).
Selain itu, bupati menegaskan agar semua pihak bisa ikut mengawasi untuk memastikan harga eceran minyak goreng curah tidak lebih dari Rp11.500/liter di pasaran. Lebih lanjut lagi, bupati berpesan kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk tetap tenang dan tidak mengalami panic buying pada saat terjadi kelangkaan
“Sementara seluruh pedagang, baik pasar tradisional maupun toko modern, saya minta untuk tidak menimbun minyak goreng. Jika ditemukan kenakalan dari pedagang, kami tidak segan memberikan sanksi,” tutur Bupati Bandung, sambil membagikan masker kepada sejumah pedagang di Pasar Ciwidey.
Para pedagang yang membeli minyak goreng curah nampak senang dengan operasi pasar ini. Beberapa pedagang nampak mengantri di Pasar Ciwidey untuk mendapat minyak goreng curah, dengan tertib sambil membawa tong dan jerigen masing-masing.
Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Subdrive Bulog Bandung untuk melaksanakan operasi pasar minyak goreng kemasan satu liter di 31 kecamatan.
“Ada di 7 titik pendistribusian, yaitu berdasarkan daerah pembangunan untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, juga untuk menghindari kerumunan masyarakat di masa pandemi Covid-19” imbuhnya.
Dicky menyebutkan klasifikasi penetapan harga minyak goreng curah sebesar Rp 11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp.13.500/liter dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000/liter.
“Ini akan kami pantau terus, sehingga distribusi dan stabilitas harga minyak goreng di pasaran tetap aman,” pungkasnya.
Editor : Maji