Untuk komoditi cabe, bawang, sayuran dan lainnya stabil, karena sumbernya cukup banyak di Kabupaten Bandung, Berbeda dengan kedelai, karena berasal dari impor luar negeri, sehingga sempat terjadi lonjakan harga dan terjadi kelangkaan selama dua bulan lalu.
DARA- Jelang bulan suci Ramadan 1443 hjriah yang jatuh pada 2 April 2022 mendatang, kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Bandung terkendali. Persedian sejumlah komoditas bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Tidak terjadi kelangkaan dan stabilitas harga sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi),” kata Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Bandung Dicky Anugrah usai penutupan festival sarung Majalaya Kabupaten Bandung, Minggu (13/3/2022).
Untuk komoditi cabe, bawang sayuran dan lainnya stabil, karena sumbernya cukup banyak di Kabupaten Bandung, Berbeda dengan kedelai, karena berasal dari impor luar negeri, sehingga sempat terjadi lonjakan harga dan terjadi kelangkaan selama dua bulan lalu.
“Terjadi kelangkaan kedelai itu karena di negara asalnya menghentikan ekspor, untuk memenuhi kebutuhan kedelai di negara asalnya,” ujarnya.
Terkait kelangkaan minyak goreng yang masih dikeluhkan masyarakat, Dicky menjelaskan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan Peraturan No 6 tahun 2022 tentang HET.
“Kalau berdasarkan surat menteri sudah ditetapkan harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter dan minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan untuk kemasan minyak goreng premium Rp 14.000 per liter. Kita berupaya distribusi tetap stabil dan cepat didapat masyarakat,” tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya Bupati Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian melaksanakan operasi pasar murah minyak goreng di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung.
“Contohnya kita menjual atau melaksanakan operasi pasar murah minyak goreng ke pasar-pasar tradisional dengan harga Rp 10.500 per liter kepada para pedagang, tapi pedagang harus menjual kepada masyarakat sesuai HET yaitu Rp 11.500/liter.”.
“Kita sudah suplay sebanyak 60.000 liter, memang tidak sesuai dengan jumlah penduduk kita. Tapi kami bersama Bulog dan Kementerian Perdagangan terus melakukan operasi pasar murah minyak goreng lanjutan,” tuturnya.
Editor : Maji