Penampilan yang berbeda dari Camat Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Agnes Virganty pada saat Musyawarah Rencana Bandung (Musrenbang) Tingkat KBB di Hotel Mason Pine Kotabaru Parahyangan-Padalarang, Selasa (29/3/2022).
DARA – Agnes, tampil cukup memukau ketika bermain rampak gendang bersama ibu-ibu lainnya. Rampak Gendang Grup Ngaber diberi kesempatan oleh Bapelitbangda KBB, untuk menghibur peserta Musrenbang pada saat pembukaan agenda tahunan ini.
“Terima kasih pada Bapelitbangda yang telah memberikan kesempatan untuk tampil,” ucap Agnes, disela-sela Musrenbang Tingkat KBB di Hotel Mason Pine Kotabaru Parahyangan, Selasa (29/3/2022).
Hadirnya Ngaber (…..) di panggung hiburan, tiada lain sebagai bentuk upaya melestarikan budaya Sunda. Dalam setiap tampilannya, Ngaber menyajikan kolaborasi antara rampak gendang dengan pencak silat.
Kendati para personelnya tidak berusia muda lagi, bahkan ada yang berusia 60 tahun, namun gerakan mereka lincah
juga. Harapan Agnes, aksi mereka ini bisa ditularkan pada generasi muda sebagai upaya ngamumule atau melestarikan budaya Sunda.
Terbentuknya Ngaber, tidak terlepas dari peran Agnes sebagai Camat Ngamprah. Pada saat dirinya mendapat tugas menjadi Camat Ngamprah tahun 2020, iseng-iseng mencoba main gendang.
Melalui tangan dingin salah seorang pelatih bernama Rika, Agnes mulai menekuni seni tradisional ini. Bahkan merekrut ibu-ibu lainnya untuk gabung di grupnya itu.
Ia merekrut personel lainnya, yang tidak jauh dari perannya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Ngamprah. Makanya, personel Ngaber terdiri dari ibu Sekcam Ngamprah, ibu Kepala Desa, kader dan aktivis ibu-ibu lainnya
“Anggota keseluruhan 14 orang. Kita latihan secara rutin, kadang di kantor kecamatan saja. Kalau menjelang penampilan seperti sekarang ini, kita latihannya lebih giat lagi,” bebernya.
Ternyata menjadi personal Rampak Gendang ini bukan hal asing bagi Agnes. Ketika duduk perguruan tinggi pun, Agnes sudah ikut latihan-latihan semacam itu.
“Waktu awal-awal, lumayan tangan ini lecet karena belum terbiasa menepak gendang. Kalau sekarang sudah mulai terbiasa, ” ucapnya.
Ke depannya, ia bertekad untuk melestarikan budaya asli daerah Sunda tersebut. Jika ada yang mengundang untuk tampil, Agnes menyatakan dengan senang hati.
“Ini kan salah satu kegiatan dalam rangka ngamumule budaya Sunda, kita senang kalau dilibatkan dalam kayak kegiatan seperti di Bapelitbangda,” pungkasnya.
Editor: denkur