Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan, Bisa Mengancam Ketahanan Pangan

Kamis, 31 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi banjir (Foto: Bambang Setiawan/dara.co.id)

Ilustrasi banjir (Foto: Bambang Setiawan/dara.co.id)

Dampak dari fenomena perubahan iklim yang tengah terjadi saat ini semakin mengkhawatirkan, seperti terjadinya peningkatan suhu udara, kenaikan permukaan laut, hingga cuaca dan iklim ekstrem.


DARA – Kondisi ini semakin tidak menguntungkan bagi Indonesia sebagai negara agraris dan kepulauan. Demikian disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya pada Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-72 Tahun 2022, secara daring Rabu (30/03/2022).

“Sebagai negara agraris dan kepulauan, Indonesia makin tidak diuntungkan dari dampak perubahan iklim ini. Frekuensi, intensitas, dan durasi bencana geohidrometeorologi akan makin meningkat. Daya adaptabilitas tanaman dan produktivitas tanaman semakin menurun, dan ini akan mengancam ketahanan pangan di negara kita,” ujar Presiden, seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Kamis (31/3/2022).

Dalam peringatan yang mengusung tema “Expose Nasional Monitoring dan Adaptasi Perubahan Iklim 2022” ini Jokowi pun menyampaikan sejumlah arahan terkait penanganan perubahan iklim.

“Pertama, perhatikan dengan sangat serius informasi cuaca dan perubahan iklim yang diberikan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan instansi terkait lainnya. Kemudian formulasikan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan cepat, serta siapkan penanganan yang lebih baik untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim,” ujarnya.

Kedua, Presiden meminta jajaran terkait untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang andal di seluruh daerah dengan menyediakan data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika secara cepat dan akurat. Ini sangat dibutuhkan untuk menyusun mitigasi yang andal dan terukur.

“Manfaatkan artificial intelligence, big data, dan metode asimilasi in situ, technology high performance computing, dan lakukan inovasi teknologi rekayasa sosial dan cara-cara kreatif untuk membangun kesadaran, membangun ketangguhan, membangun partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Ketiga, Kepala Negara menekankan pentingnya untuk menumbuhkan sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan dengan melakukan edukasi, literasi, dan advokasi berkelanjutan. Presiden menegaskan, kapasitas dan ketangguhan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim harus terus ditingkatkan agar masyarakat mampu merespons dengan cepat potensi risiko bencana.

“Petani dan nelayan sebagai kelompok rentan terhadap dampak perubahan iklim harus kita berikan pemahaman, kita tingkatkan pengetahuannya agar memiliki kemampuan beradaptasi pada perubahan iklim, tetap dapat bekerja dengan produktif dan aman untuk menjaga ketahanan pangan kita,” imbuhnya.

Selanjutnya, Presiden juga memerintahkan kepada BMKG untuk memperkuat kolaborasi dengan pihak-pihak terkait.

“Bangun ketangguhan dengan melibatkan berbagai pihak, kolaborasi lintas kementerian/lembaga, kolaborasi dengan swasta dan organisasi sosial, dan berbagai elemen bangsa dalam adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim ini,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menekankan agar penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction ke-7 pada bulan Mei nanti di Indonesia dijadikan sebagai ajang untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam upaya pengurangan risiko kebencanaan.

“Saya berharap forum dunia ini kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk menunjukkan pada dunia bahwa negara kita adalah salah satu center of knowledge terbaik dalam pengurangan risiko kebencanaan, termasuk dalam mitigasi multi bencana geohidrometeorologi,” tandasnya. (TGH/UN)

Editor: denkur | Sumber: Setkab

Berita Terkait

Piala Asia 2025, Timnas U-20 Fokus Hadapi Iran, Kamis 13 Pebruari Besok
Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat
Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi
Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 17:03 WIB

Piala Asia 2025, Timnas U-20 Fokus Hadapi Iran, Kamis 13 Pebruari Besok

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:27 WIB

Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:35 WIB

Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

PWI Kabupaten Bandung Sinergi Gelar Pelatihan Kehumasan

Rabu, 12 Feb 2025 - 18:57 WIB

GADGET

Eksplorasi Lanjutan tentang Penerapan AI dalam Pendidikan

Rabu, 12 Feb 2025 - 16:43 WIB