Program Bandung Bedas harus dipahami dan dimaknai semua unsur agar bersama-sama dapat membangun Kabupaten Bandung demi kesejahteraan dan kesuksesan seluruh masyarakat.
DARA – Begitu dikatakan Bupati Bandung, Dadang Supriatna disela-sela kegiatan Safari Ramadhan di Masjid Besar Ciwidey, Selasa (5/4/2022).
Jajaran Forkopimda Bandung memang menggelar Safari Ramadan 1443 Hijriyah, salah satunya di daerah pembangunan satu yang dipusatkan di Masjid Besar Ciwidey Kabupaten Bandung.
Daerah pembangunan satu itu meliputi Kecamatan Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Soreang dan Kutawaringin.
Bupati didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj Emma Dety Supriatna, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung H Cakra Amiyana, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung drg Grace Mediana.
Sebelumnya juga mengunjungi RSUD Otto Iskandar Di Nata Soreang dan bupati sempat menengok sejumlah pasien yang sedang menjalani perawatan dan mendoakan para pasien segera sembuh dan kembali sehat.
Bupati mengatakan, dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan itu juga menemui para camat, kepala desa, anggota BPD, dan tokoh masyarakat yang berkumpul di satu titik di Masjid Besar Ciwidey.
“Pertemuan di daerah pembangunan satu ini dalam rangka menyampaikan visi misi Bandung Bedas, sosialisasi dan silaturahmi,” kata bupati.
Bupati berharap program Bandung Bedas dipahami dan dimaknai oleh semua unsur agar bersama-sama dapat membangun Kabupaten Bandung demi kesejahteraan dan kesuksesan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.
Setelah bertemu dengan berbagai unsur itu, bupati berseta rombongan buka puasa bersama di rumah warga yang tidak jauh dari Masjid Besar Ciwidey.
“Buka puasa tetap menghindari kerumunan,” katanya.
Setelah berbuka puasa, jajaran Forkopimda Bandung melaksanakan salat magrib berjamaah, dilanjutkan salat isya dan salat sunat tarawih berjamaah di Masjid Besar Ciwidey.
“Seusai salat sunat tarawih, melaksanakan giat vaksinasi. Supaya masyarakat tidak terganggu kegiatannya pada pagi dan siangnya. Jadi, masyarakat setelah salat sunat tarawih bisa melaksanakan vaksinasi,” tutur bupati.
Menurutnya, melaksanakan vaksinasi setelah salat sunat tarawih serentak di semua Masjid Besar di Kabupaten Bandung.
“Melaksanakan instruksi presiden, masyarakat yang akan mudik harus divaksin Booster dulu. Belum divaksin Booster, jangan mudik,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, sebelum Ramadhan, pelaksanaan vaksinasi mulai dari waktu pagi sampai siang. Namun, memasuki bulan suci Ramadhan, ada warga yang enggan melaksanakan vaksinasi siang hari dengan alasan lemas.
Namun, berdasarkan Fatwa MUI, katanya, vaksinasi siang hari tak membatalkan puasa, sehingga pemerintah menawarkan dua alternatif dalam pelaksanaan vaksinasi itu.
Alternatif pertama vaksinasi pagi di Puskesmas, dan alternatif kedua vaksinasi setelah salat sunat tarawih di masjid-masjid Besar di Kabupaten Bandung.
“Masyarakat yang melaksanakan salat sunat tarawih, sebelum pulang ke rumah, divaksin dulu. Jadi salat sunat tarawih sambil divaksin,” katanya.
Sarwati, seorang warga yang menjalani vaksinasi di Masjid Besar Ciwidey mengaku, mengikuti vaksinasi di malam hari lebih tenang dan tidak antri.
“Setelah divaksin tidak ada aktivitas lain dan langsung tidur,” katanya.
Ia sengaja datang ke Masjid Besar Ciwidey untuk mengikuti salat sunat tarawih dan vaksinasi. Apalagi dalam vaksinasi itu dihadiri Bupati Bandung dan jajarannya.
Pada pelaksanaan vaksinasi itu, diikuti ratusan warga yang antusias untuk mengikuti vaksinasi setelah salat sunat tarawih.
Editor: denkur | Wartawan: Trinata
