Pembangunan Danau Tegalluar dan juga Jalan Bypass Tegalluar dilaunching hari ini. Berbarengan dengan rakaian kegiatan memperingati Hari Jadi ke 381 tahun Kabupaten Bandung.
DARA – Launching dilakukan Gubernur Jabar H Ridwan Kamil didampingi Bupati Bandung HM Dadang Supriatna, di SMAN 1 Bojongsoang Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Senin (18/4/2022).
Pembangunan Danau Tegaluar di kawasan Kota Baru Tegalluar itu tersebar di lima titik lokasi berdasarkan ketersediaan lahan yang dihibahkan oleh pihak swasta untuk pembangunan fasos/fasum.
Setiap titik danau retensi itu seluas 13 hektar, 20 hektar, hingga 30 hektar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, daerah aliran Sungai Citarum saat ini jauh lebih baik dan banjir cenderung berkurang dalam dua tahun terakhir ini.
“Tidak ada banjir kepanjangan, walaupun ada tidak separah dulu hingga menjadi berita besar,” kata gubernur.
Kata gubernur Presiden RI Joko Widodo berencana meresmikan Sodetan Cisangkuy dan Folder Andir di Kabupaten Bandung.
“Kita akan melaporkan rencana pembangunan lima danau baru di Kabupaten Bandung ke Pak Presiden,” katanya.
Menurutnya, pembangunan Danau Tegalluar di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang itu untuk parkir air, sebelum air tersebut mengalir ke Sungai Citarum sehingga manajemen airnya harus diatur.
“Tahap satu ini seluas 13 hektare yang akan dibangun Danau Tegalluar hasil konsolidasi dengan pihak swasta karena ada kewaiban 10 persen memberikan lahan untuk fasum/fasos,” ujar gubernur.
Oleh Bupati Bandung, kata gubernur, 10 persen lahan yang dihibahkan oleh pihak swasta dibuat konsep Badan Air. “Badan air ini tidak hanya untuk mengendalikan banjir, juga sebagai persediaan atau sumber air baku. Bisa juga dilakukan seperti di Danau Cirata, di atas permukaan danau untuk listrik tenaga surya dan pembangunan danau-danau retensi harus satu paket dengan pariwisata,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya danau-danau retensi ini akan memberikan keuntungan tambah dengan hadirnya penataan Danau Tegalluar.
Gubernur mengatakan pembangunan danau-danau retensi itu pada lahan seluas lebih dari 100 hektar yang tersebar di beberapa lokasi berdasarkan ketersediaan lahannya. “Mulai pada lahan seluas 13 hektar, 20 hektar hingga lahan seluas 30 hektar,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bandung HM Dadang Supriatna mengatakan, lanching Danau Tegalluar tersebar di lima titik lokasi di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Desa Rancaekek Wetan, Desa Rancaekek Kulon, Desa Tegallsumedang dan Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
“Launching Danau Tegalluar ini dalam rangka rangkaian Hari Jadi ke-381 Kabupaten Bandung. Memang sebenarnya, launching Danau Tegalluar ini berdasarkan pada Perda no 1 tahun 2021 tentang Perencaaan Tata Ruang Wilayah. Tegalluar ini masuk Kawasan Kota Baru Tegalluar,” kata bupati.
Bupati juga mengatakan, pelaksanaan launching Danau Tegalluar ini sudah direncanakan sejak lama. Dimana dalam perencanaan pelaksanaan pembangunan danau buatan ini, setiap pengembang diwajibkan untuk menghibahkan lahanya ke pemerintah daerah sekitar 10 persen dari luas lahan yang akan dibangun.
Lahan yang dihibahkan itu untuk pembangunan fasos dan fasum, di antaranya diperuntukan untuk Danau Tegalluar ini.
Bupati mengatakan, Tegalluar ini merupakan kawasan cekungan yang harus diselamatkan, sehingga dengan konsep itu yang saat ini akan dilaksanakan dan diimplementasikan.
“Alhamdulillah hari ini dilaunching Danau Tegalluar ini oleh Pak Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan dihadiri Anggota DPR RI H. Anang Susanto. Mudah-mudahan bisa terealisasi secepatnya karena di kawasan Tegalluar ini 6 titik danau yang akan dibuat. Lima titik danau di luar TOD dan 1 danau di dalam TOD, sekitar 170 hektare kawasan danau yang akan dibangun,” katanya.
Bupati Dadang Supriatna mengatakan, jika konsep ini bisa berjalan, danau Tegalluar yang akan dibangun itu memiliki lima fungsi. Pertama untuk penampungan air sementara dan bersinergi dengan program Citarum Harum. Kedua, bisa digunakan untuk persediaan air baku dan diolah oleh PDAM untuk kebutuhan masyarakat.
Ketiga untuk pengisian air bawah tanah, keempat untuk energi listrik dengan menggunakan panel surya, dan kelima untuk destinasi wisata.
Bupati Bandung juga mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha yang sudah menghibahkan lahannya untuk kepentingan umum, khususnya pembangunan danau buatan.
Ia mengungkapkan, sebelum dilaksanakan pembangunan Danau Tegalluar itu, sebelumnya dilakukan dulu FS (Feasiblity Study) atau studi kelayakan.
“Nanti dalam pengerjaannya apakah oleh Pemkab Bandung dengan Pemerintah Provinsi Jabar dan BBWSC, atau melibatkan pihak swasta. Dalam pengerjannya bisa bersama-sama dan bersinergi,” katanya.
Editor: denkur | Wartawan: Trinata