“Terima kasih kepada masyarakat yang sudah taat dan patuh dalam penyelengaraan Angkutan Lebaran kali ini. Kami pun berharap semoga setelah kegiatan mudik tahun ini menjadi awal dari kebangkitan ekonomi dan tanda dimulainya masa endemi,” pungkasnya.
DARA – Selama pelaksanaan Angkutan Lebaran 2022, 25 April-10 Mei, Dinas Perhubungan Jawa Barat menerjunkan 4.328 personel gabungan.
Selain itu, Dishub telah menyelenggarakan kurang lebih 132 posko dan 4 rest area di jalur-jalur yang potensial dilalui pemudik selama musim liburan lebaran tahun ini.
Berbagai persiapan di simpul transportasi baik darat, laut, kereta api maupun udara telah dilakukan untuk menunjang aktivitas mudik masyarakat.
“Secara umum, penyelenggaraan mudik lebaran tahun ini berjalan dengan cukup baik, walaupun kemacetan tidak dapat dihindari karena tingginya antusiasme masyarakat untuk mudik tahun ini, namun semua masih dapat ditangani dan dikendalikan dengan baik. Penerapan kebijakan one way di jalur tol maupun arteri dirasa cukup efektif mengurai kemacetan,” ujar Kepala Dishub Jabar A Koswara, di Kantor Dishub Jabar, Kamis (19/5/2022).
Berdasarkan hasil evaluasi, pada mudik tahun ini, jumlah kendaraan arus mudik atau balik yang menuju maupun melintas di wilayah Jabar mengalami peningkatan sebesar 11 persen dibandingkan dengan 2019.
“Bila melihat prefensi dari jalur mudik yang digunakan, jumlah kendaraan yang menggunakan jalur utara lebih besar 60 persen dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang menggunakan jalur selatan yang hanya sebesar 40 persen dari total volume lalu lintas,” ungkap Koswara.
Fenomena yang berbeda juga terjadi pada arus balik, hingga 10 Mei 2022 masih terdapat 32 persen pemudik atau 740.883 kendaraan yang belum kembali ke darerah asal. Hal ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintah terkait perpanjangan waktu libur untuk anak sekolah, diberlakukannya bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk aparatur sipil negara, dan juga banyak yang menunda perjalanan dikarenakan adanya libur Hari Raya Waisak.
“Jenis kendaraan yang paling banyak digunakan oleh pemudik yaitu sepeda motor. Meskipun demikian, terdapat penurunan jumlah pengguna sepeda motor dibandingkan pada 2019 yaitu sebesar 35 persen,” sebut Koswara.
Selain sepeda motor, penggunaan kendaraan umum pada angkutan lebaran tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan 2019. Berdasarkan data yang dikumpulkan pada simpul-simpul transportasi, terdapat 350.000 penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum, dimana 169.000 diantaranya menggunakan angkutan darat. Moda transportasi kereta api masih menjadi pilihan utama pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran kali ini.
Kondisi ini, diutarakan Koswara, memerlihatkan jika masyarakat masih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan angkutan umum untuk pulang ke kampung halamannya.
“Terima kasih kepada masyarakat yang sudah taat dan patuh dalam penyelengaraan Angkutan Lebaran kali ini. Kami pun berharap semoga setelah kegiatan mudik tahun ini menjadi awal dari kebangkitan ekonomi dan tanda dimulainya masa endemi,” pungkasnya.
Editor: Maji