Meski angka kesembuhan PMK di Kabupaten Garut cukup tinggi, namun tetap ada beberapa hewan ternak yang mati dengan gejala penyakit yang banyak menyerang sapi ini.
DARA – Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Garut, melaporkan, hingga kini 1.749 ekor hewan ternak yang ada di Kabupaten Garut sembuh dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sementara, untuk hewan yang bergejala PMK dan suportif di ternak tak bergejala, Tim Teknis Kesehatan Hewan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan kepada 5.227 ekor ternak, dengan rincian dari angka tadi 3.452 hewan diantaranya bergejala PMK.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Sofyan Yani, mengatakan, meskipun angka kesembuhan PMK di Kabupaten Garut cukup tinggi, namun tetap ada beberapa hewan ternak yang mati dengan gejala penyakit yang banyak menyerang sapi ini.
“Terhitung, hingga saat ini sebanyak 75 ekor ternak mati dengan gejala PMK,” ujarnya, Minggu (26/6/2022).
Menurut Sofyan, berdasarkan data dari Satgas Pengendalian dan Penanggulangan PMK Garut, juga dilaporkan bahwa wabah PMK kini sudah menyebar di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut.
Dalam rangkaian penanganan PMK, menurut Sofyan, tim teknis Satgas terus melakukan langkah-langkah penanganan PMK seperti karantina wilayah, biosekuriti, pengobatan ternak bergejala PMK, dan penyemprotan disinfektan di area kandang yang terdampak.
Sofyan menyebutkan, ternak yang bisa divaksinasi hanyalah ternak yang sehat. Prioritas vaksinasi darurat diperuntukan bagi ternak sapi perah dan sapi bibit dan berada di area kandang yang belum terdampak PMK.
“Vaksinasi kedua dilaksanakan dalam waktu empat minggu, dan booster diberikan enam bulan kemudian,” ujarnya.
Sementara itu, lanjut Sofyan, menjelang hari Raya Idul Adha pengawasan lalu lintas ternak masuk dan keluar Kabupaten Garut semakin diperketat melalui diberlakukannya chek point yang bekerjasama dengan instansi terkait.
Editor: denkur