Tren Aset Kripto Melonjak, Perhatikan Tiga Langkah Ini Sebelum Anda Berinvestasi

Rabu, 29 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: diskominfosan)

Ilustrasi (Foto: diskominfosan)

Aset kripto di Indonesia berpotensi meningkat. Terlihat tidak hanya dari meningkatnya jumlah investor kripto dan nilai transaksi dari waktu ke waktu, namun juga dari semakin bertambahnya platform untuk investasi aset kripto.


DARA – Demikian dikatakan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam kuliah umum di Universitas Islam Nasional (UIN) Mahmud Yunus Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, dengan tema: “Peluang dan Tantangan Investasi Crypto dalam Ekosistem Investasi di Indonesia” Selasa (28/6/2022).

“Aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan luar biasa. Per 2020, nilai transaksi aset kripto sebesar Rp64,9 triliun. Satu tahun kemudian, per Desember 2021, angkanya melonjak sangat signifikan menjadi Rp859,4 triliun. Oleh karena pesatnya perkembangan tersebut, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menyiapkan infrastruktur yang esensial, seperti bursa kripto, lembaga kliring, dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto (depository) untuk mendukung ekosistem perdagangan fisik aset kripto Indonesia, khususnya yang memberikan kepastian dan kenyamanan bagi konsumen,” tutur Wamendag, seperti dikutip dari laman resmi Kemendag, Rabu (29/6/2022).

Wamendag juga selalu tegas mengingatkan bahwa kripto di Indonesia adalah sebuah aset atau komoditas, dan bukan alat pembayaran yang sah secara peraturan perundang-undangan.

Terkait tren investasi yang semakin meluas di masyarakat, Wamendag juga mengingatkan agar masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal dalam melakukan investasi secara aman.

Pertama, sebelum memutuskan untuk bertransaksi aset kripto, setiap orang harus memastikan paham benar apa itu aset kripto dan mekanisme perdagangannya.

Kedua, berinvestasi di calon pedagang aset kripto yang memiliki tanda daftar dari Bappebti.

Ketiga, menginvestasikan dana untuk jenis aset kripto yang telah diatur Bappebti. Di samping itu, calon investor juga perlu memastikan dana yang digunakan adalah dana lebih yang dihasilkan secara legal dan bukan dana yang digunakan kebutuhan sehari-hari.

“Investor harus mempelajari risiko yang mungkin timbul dan perkembangan harga aset kripto yang terjadi, karena harga yang fluktuatif. Selain itu, investor harus pantang percaya dengan janji-janji keuntungan tetap/tinggi,” tegas Wamendag.

Wamendag menyebutkan, dengan adanya kecanggihan teknologi dan keterbukanan informasi, animo masyarakat untuk memilih kripto sebagai salah satu aset atau alternatif atas instrumen investasi konvensional akan semakin tinggi di waktu mendatang.

“Jumlah nasabah aset kripto telah mencapai 14,1 juta pada bulan lalu. Sementara itu, investor saham tercatat hanya 8,86 juta,” ujar Wamendag.

Secara khusus, Wamendag menyampaikan bahwa penting bagi para mahasiswa untuk memahami aset kripto, baik dalam rangka mengkaji maupun melengkapi diri sebelum berinvestasi.

“Demografi investor kripto didominasi kelompok usia 18–24 tahun, yaitu 32 persen; kelompok 25–30 tahun 30 persen; dan kelompok 31–35 tahun 16 persen,” kata Wamendag.

Adapun berdasarkan kelompok profesi, persentasi karyawan swasta mendominasi sebesar 28 persen, wiraswasta 23 persen, dan pelajar/mahasiswa 18 persen.

Sejauh ini, Bappebti mencatat lima calon pedagang fisik aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada Januari–Mei 2022, yaitu PT Aset Digital Berkat-Tokocrypto, PT Indodax Nasional Indonesia-Indodax, PT Pintu Kemana Saja-Pintu, PT Rekeningku Dotcom Indonesia-Rekeningku, dan PT Zipmex Exchange Indonesia-Zipmex.

Adapun lima jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi, yaitu Tether (Rp42,3 triliun), Bitcoin (Rp18,5 triliun), Ethereum (Rp14,2 triliun), Doge Coin (Rp6,8 triliun), dan Terra (Rp6 triliun).

Editor: denkur | Sumber: Kemendag

Berita Terkait

SEVA Optimis Penjualan Mobil Meningkat Menjelang Lebaran 2025
Pertamina Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pastikan Pasokan BBM Mudik Masyarakat Aman
TRPS Memperoleh Kualifikasi untuk Membuka Rekening Luar Negeri di Indonesia
SPEKTRA Meriah Yogyakarta Tawarkan Cicilan Mulai 0% untuk Produk Elektronik dan Gadget
Calon Pebisnis Sukses Mari Merapat, Pegadaian GadePreneur 2025 Resmi Dibuka!
Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat
Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 Maret 2025 - 16:33 WIB

SEVA Optimis Penjualan Mobil Meningkat Menjelang Lebaran 2025

Kamis, 6 Maret 2025 - 12:23 WIB

Pertamina Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pastikan Pasokan BBM Mudik Masyarakat Aman

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:29 WIB

TRPS Memperoleh Kualifikasi untuk Membuka Rekening Luar Negeri di Indonesia

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:15 WIB

SPEKTRA Meriah Yogyakarta Tawarkan Cicilan Mulai 0% untuk Produk Elektronik dan Gadget

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:04 WIB

Calon Pebisnis Sukses Mari Merapat, Pegadaian GadePreneur 2025 Resmi Dibuka!

Berita Terbaru

CATATAN

RAPUH ISRAEL-HAMAS “Morning Has Broken”!

Minggu, 9 Mar 2025 - 21:07 WIB



Curanmor, Pelaku Curanmor, Babak Belur Dihajar Warga

HUKRIM

Hendak Curi Sepeda Motor, Aksi Pemuda Ini Digagalkan Warga

Minggu, 9 Mar 2025 - 21:03 WIB