Pemkab Garut Akan Relokasi 140 KK Penyintas Bencana Banjir Bandang

Minggu, 7 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, saat memimpin Rapat Evaluasi Penanggulangan Bencana, di Aula BPBD Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (5/8/2022). (Foto: andre/dara.co,id)

Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, saat memimpin Rapat Evaluasi Penanggulangan Bencana, di Aula BPBD Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (5/8/2022). (Foto: andre/dara.co,id)

Helmi pun berpesan kepada masyarakat untuk mendukung upaya-upaya mitigasi yang sudah diprogramkan oleh pemerintah.


DARA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan merelokasi 140 kepala keluarga (KK) penyintas bencana banjir dan tanah longsong yang melanda belasan kecamatan di Kabupaten Garut pada Jumat 15 Juli 2022 lalu.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan selain merelokasi, Pemkab Garut juga akan memperbaiki 72 rumah yang memang lokasinya berada di tempat yang aman, namun terdampak pada saat terjadinya banjir.

“Pertama kita menyelesaikan bantuan untuk rumah ya, yang rusak berat kita lakukan relokasi, relokasi itu ada 140 rumah, sedangkan yang dilakukan di tanah masyarakat dan di tempat yang aman itu 72 rumah, jadi totalnya 212 rumah,” ujarnya usai Rapat Evaluasi Penanggulangan Bencana, di Aula BPBD Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (5/8/2022).

Menurut Helmi, selain itu, ada juga penggantian rumah yang rusak sedang dan rusak ringan dari provinsi yang akan diselesaikan pihaknya, termasuk, terangnya, di dalamnya ada jadup, dan lain lain.

Helmi menyebutkan, pembangunan rumah penyintas bencana ini akan dilaksanakan selama masa transisi yang berlangsung selama kurang lebih 6 bulan lamanya.
Setiap rumah yang mengalami rusak berat, ungkapnya, akan mendapatkan bantuan dana maksimal 50 juta rupiah untuk membangun kembali rumah yang terdampak bencana.

“Semua jadi berubah 50 juta, untuk relokasi 50 juta kemarin, kalau 50 juta kali 200 aja sudah 10 miliar kan untuk rumahnya saja, belum infrastrukturnya, jalannya, cut and fill-nya dan sebagainya,” ucapnya.

Helmi pun berpesan kepada masyarakat untuk mendukung upaya-upaya mitigasi yang sudah diprogramkan oleh pemerintah. Ia menuturkan, salah satu tujuan dari mitigasi adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana.

“Kemarin Alhamdulillah begitu ada banjir semua kan keluar, lari gitu kan, yang penting jiwa dulu kan, itu salah satu bagian dari mitigasi. Kemudian juga mohon dukungan juga karena bagian mitigasi juga yang terkait dengan sarana-prasarana, jangan membangun rumah di bantaran sungai, dan banyak lagi lah,” katanya.

Sementara itu, Unsur Pengarah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Bambang Munadjat, menilai Pemkab Garut sudah bertindak tanggap dan cepat dalam membantu penyintas bencana. Bahkan, ia menilai, action plan yang dilakukan sudah terencana.

“Kelihatan sekali bahwa termasuk di dalamnya sudah ada rencana untuk relokasi, dan relokasi itu ternyata sudah disiapkan juga lahan-lahannya. Memang sudah istilahnya dari lahan itu sudah clear and clean, dari sisi fisiknya dari kelayakan dan juga secara administratif,” ucapnya.

Bambang berharap, langkah dari Pemkab Garut ini bisa menjadi benchmarking atau menjadi contoh bahwa daerah juga bisa menyiapkan penanggulangan dengan cepat dan ini yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana.

Bambang juga mengapresiasi Pemkab Garut yamg bisa menyediakan dengan cepat data yang fix, bahkan lengkap dengan by name by address. Sehingga penyintas bencana sudah terdata dengan baik.

“Ini tidak mudah dan kunci yang harus kita lakukan itu memang kaitan ya data itu paling penting, karena pada saat kita memberikan bantuan juga supaya ada asas keadilan juga, karena jangan sampai yang korban yang mestinya harus segera mendapatkan bantuan tidak menerima itu, jadi ini dengan data yang bagus, lokasi dan progresnya kelihatan, programnya seperti apa jelas,” katanya.

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan
Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024
Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:48 WIB

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 November 2024 - 16:40 WIB

Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024

Jumat, 15 November 2024 - 16:33 WIB

Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Berita Terbaru