DARA — “Kita harus sepakat kalau pengembangan kendaraan taktis ini sangat penting untuk industri pertahanan kita,” ujar Menhan Prabowo.
Menhan Prabowo menyatakan itu saat menerima perwakilan holding industri pertahanan DEFEND ID dalam rangka paparan dan bertukar pikiran terkait strategi pengembangan kendaraan taktis produksi dalam negeri, awal pekan ini di Kemenhan Jakarta.
Pengembangan Rantis lanjut Prabowo adalah salah satu langkah strategis untuk memacu peningkatan kemampuan industri pertahanan di Tanah Air. Menurut dia, kebijakan offset dalam pembelian alutsista pun dapat diarahkan kepada upaya pengembangan rantis.
“Kita harus sepakat kalau pengembangan kendaraan taktis ini sangat penting untuk industri pertahanan kita,” ujar Menhan Prabowo.
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari DEFEND ID, di antaranya PT Pindad, PT Len Industri selaku induk dari holding DEFEND ID yaitu Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin.
Perwakilan DEFEND ID dalam kesempatan tersebut memaparkan pengembangan Rantis produksi dalam negeri sangat membutuhkan dukungan dari ekosistem industri dan kebijakan industri pertahanan, yang terus didorong oleh pemerintah.
Prabowo menggarisbawahi pengembangan kendaraan taktis ini, harus dibangun juga industri hulu hingga industri hilirnya agar keberlanjutan operasional produk dapat terjamin minimal 10 tahun.
Saat ini, industri pertahanan di dalam DEFEND ID berhasil memproduksi beberapa produk Rantis, di antaranya PT Pindad dengan MV1 4×4, MV2 4×4, MV2 Ev, dan MV cruiser 4×4.
Adapun PT Len dan PT Pindad masing-masing juga telah mengembangkan motor listrik bergaya trail, yaitu Stealth Trail E-tactical buatan PT Len dan MotoEV buatan Pindad.
Saat menerima paparan perwakilan DEFEND ID, Menhan Prabowo didampingi oleh Wamenhan RI M. Herindra, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, dan Irjen Kemhan Letjen TNI Budi Prijono.
Bahan: Biro Humas Setjen Kemhan