“Mahasiswa juga mendesak pemerintah Kabupaten Garut membuat solusi riil terkait nasib masyarakat Garut yang terdampak dengan kenaikan harga BBM ini,” ujarnya.
DARA- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang telah ditetapkan pemerintah pada Sabtu 3 September 2022 lalu, terus menuai penolakan dari berbagai kalangan. Gelombang aksi unjuk rasa pun terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Garut.
Seperti yang terpantau Senin (7/9/2022), ratusan massa yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa di Kabupaten Garut kembali menggeruduk Gedung DPRD Garut di Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Bahkan massa aksi yang terdiri dari mahasiswa PMII, KAMMI, GMNI, HMI, IMM, dan Hima Persis itu berhasil menduduki gedung wakil rakyat tersebut, dan diterima Bupati Garut, Rudy Gunawan, Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartaih, Wakil Ketua DPRD Garut, Enan, serta jajaran DPRD Garut dan unsur Forkopimda lainnya untuk melakukan audensi.
Koordinator aksi, Pram, menyampaikan, pihaknya menuntut empat hal, yaitu mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menolak kenaikan BBM, mendesak presiden menurunkan harga BBM, berantas mafia BBM, dan meminta Pemkab Garut untuk mendesak DPR RI untuk menurunkan harga BBM.
“Mahasiswa juga mendesak pemerintah Kabupaten Garut membuat solusi riil terkait nasib masyarakat Garut yang terdampak dengan kenaikan harga BBM ini,” ujarnya di Gedung DPRD Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (7/9/2022).
Editor: Maji