“Kami menyasar para sopir angkot, elf, ojol, nelayan dan pedagang kecil yang terdampak langsung kenaikan harga BBM bersubsidi,” ujarnya.
DARA- Ribuan paket Semabko dibagikan Polres Garut kepada para pengemudi angkutan umum (angkum), ojek online, nelayan, hingga pedagang di wilayah hukum Polres Garut, Kamis (8/9/2022).
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan, kegiatan yang dilakukan bersama Kodim 0611 Garut itu digelar serentak di tiga titik, yakni wilayah perkotaan kawasan Simpang Lima Garut, Terminal Guntur, dan di Pameungpeuk, Garut Selatan.
Menurut Wirdhanto, paket yang dibagikan di antaranya terdiri dari beras seberat 5 kg, minyak goreng, mie instan dan lainnya. Ia menyebutkan, para penerima bantuan tersebut merupakan masyarakat yang terdampak langsung kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Untuk sekarang kegiatan ini dilakukan di tiga titik. Kami menyasar para sopir angkot, elf, ojol, nelayan dan pedagang kecil yang terdampak langsung kenaikan harga BBM bersubsidi,” ujarnya saat pembagian sembako di kawasan Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (8/9/2022).
Wirdhanto menuturkan, ribuan paket ini diberikan pada masyarakat meski pemerintah pusat telah menyalurkan sejumlah alokasi bantuan subsidi. Pihaknya, lanjut Wirdhanto, akan bersinergi dengan TNI dan komunitas lain untuk meringankan beban masyarakat.
Wirdhanto menyebutkan, pada prinsipnya pihaknya mendukung apa yang telah diputuskan pemerintah, dalam hal ini Presiden RI terkait kebijakan kenaikan harga BBM. Pihaknya pun, tambah Wirdhanto, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kenapa harga BBM meningkat.
“Kami juga tidak tinggal diam tetap melakukan upaya-upaya guna mengurangi beban masyarakat yang terdampak BBM. Kami berupaya meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung, salah satunya dengan pemberian paket sembako.” ucapnya.
Ketua DPC Organda Kabupaten Garut, Yudi Nurcahyadi, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pembagian ribuan paket sembako yang dilakukan Polres Garut ini karena sangat membantu meringankan beban para pengemudi angkutan, baik konvensional maupun online.
Yudi menuturkan, bila saat ini para pengemudi angkutan sangat terdampak dengan kenaikan harga BBM ini. Bahkan untuk menyiasatinya, para pengemudi angkutan di lapangan terpaksa menaikan tarif sebesar 30 persen.
“Sejauh ini kami masih menunggu ketetapan yang akan diresmikan Bupati Garut. Namun teman-teman di lapangan sudah menyesuaikan tarif baru berdasarkan harga BBM terbaru sebesar 30 persen,” katanya.
Editor: Maji