DARA — Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat (KBB) pernah mengalami masa keemasan pada awal daerah baru ini terbentuk tahun 2007 dengan 17 kursi di bangku legislatif.
Namun pada Pemilu 2009, turun drastis menjadi 7 kursi, kemudian tahun 2014 hanya 6 kursi dan Pemilu 2019 tinggal 5 kursi.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat (Jabar) DR.TB.H. Ace Hasan Syadzily menyebut penyebab jebloknya raihan suara Partai Golkar di KBB tersebut akibat di internal pengurusnya tidak solid.
Kata Ace, ketidak kompakan di internal pengurus tersebut, menunjukkan ada yang salah dalam pengelolaan partai. Akibatnya, suara Partai Golkar terus menurun.
“Kesalahan ini tidak boleh terulang kembali. Di Pemilu 2024, Partai Golkar harus menjadi pemenangnya,” ucap Ace pada rapat kerja daerah (Rakerda) 1 DPD Partai Golkar KBB di Convention Hall Bumi Makmur Indah Hotel, Lembang, Rabu (14/9/2022).
Jika pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden nanti, Golkar KBB unggul meraih suara menurut Ace, akan menjadi jalan pembuka untuk kemenangan Pilkada Bandung Barat mendatang.
Oleh karena itu, dia menegaskan agar kader Golkar KBB Solid serta mau kerja keras untuk meraih kemenangan.
“Jadi raih dulu kemenangan di pileg dan pilpres, baru kesananya (Pilkada) akan lebih mudah,” tandasnya.
Ketua DPD Partai Golkar KBB, Dadan Supardan bertekad untuk membangun soliditas di internal partainya.
Hal itu menjadi bagian penting demi membangun organisasi kepengurusan yang solid dan kompak.
“Capaian suara para pemilu-pemilu sebelumnya tentunya menjadi pembelajaran bagi kepengurusan sekarang,” ucap anggota DPRD KBB ini.
Pada Pileg 2024, pihaknya menargetkan 12 kursi di DPRD KBB. Ia optimis, mampu meraih suara lebih besar dengan dibentuknya kepengurusan AMPG dan KPPG.
Pada periode sebelumnya sambung Dadan, kepengurusan Gokar tanpa dua organisasi sayap tersebut.
“Kita membangun organisasi yang solid, menghidupkan organisasi sayap partai, dan menyatukan kader senior dan milenial,” ujarnya.
Baginya, Rakerda 1 ini menjadi momentum mengevaluasi hasil Pemilu Legislatif 2019, Pemilu Presiden 2019 dan Pilkada Bandung Barat tahun 2018.
Lantas Rakerda 1ini juga, sekaligus menjalankan amanat Anggaran Dasar Partai Golkar, Program dan Kebijakan Umum DPP Partai Golkar yang terangkum dalam “Panca Sukses” Partai Golkar.
Dadan juga mengungkapkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada saat Rakercab I, menjadi analisis terhadap data statis yang diraih sehingga akan terlihat kekuatan dan kelemahan Partai Golkar di masing-masing daerah pemilihan. Disebutkan Dadan Rakerda 1 ini sekaligus pula menjalankan amanat Anggaran Dasar Partai Golkar, Program dan Kebijakan Umum DPP Partai Golkar yang terangkum dalam “Panca Sukses” Partai Golkar.
“Kita juga mencari rumusan-rumusan terhadap kebijakan atau program-program yang akan dilaksanakan ke depan,” pungkasnya.