Keluarga Emak-emak Tersangka Ujaran Kebencian Minta Perhatian Prabowo-Sandi

Jumat, 1 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: Info Publik

ILUSTRASI. Foto: Info Publik

DARA | KARAWANG – Pihak keluarga tersangka kasus ujaran kebencian yang menyebut jika Jokowi terpilih tidak akan ada azan lagi, meminta pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, memperhatikan kasus hukum yang menimpa tiga perempuan warga Karawang, Jawa Barat.

Ibu kandung sakah seorang tersangka, Ika Peronika, Hariyani (54), mengatakan, anaknya menjadi tersangka dan kini ditahan di Mapolres Karawang, karena bangga dan menjadi pendukung setia Prabowo-Sandi. “Anak saya itu bangga dan suka sama Prabowo-Sandi. Makanya dia juga mau ikut PEPES, relawan itu, dan mau mendatangi rumah ke rumah berbicara seperti itu agar Prabowo-Sandi menang,” kata Hariyani di rumahnya, di RT 04 RW 03, Kampung Kalioyod Desa Wanci, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (28/2) sore.

Hariyani . Foto: dara.co.id/Teguh

Ia mengaku sudah ada tim kuasa hukum yang dikirim tim Prabowo-Sandi untuk mendampingi dan membela anaknya dalam menjalankan proses hukum. “Saya terima kasih, sudah ada tim kuasa hukum utusan Prabowo-Sandi buat bantu kasus anak saya,” ujarnya.

Namun, tak hanya kuasa hukum, lanjut Hariyani, dia juga meminta Prabowo-Sandi memperhatikan nasib ketiga anak Ika Peronika. Sambil menahan tangis, Hariyani meminta agar anaknya tidak diproses hukum.

“Tolong juga perhatikan anak-anaknya Ika, masih usia 5 tahun, SD, dan SMA kelas 1. Saya sampaikan permohonan maaf atas kesalahan anak saya. Kasihan anaknya masih pada kecil. Mohon maaf pak, mohon maaf pak, kalau anak saya salah,” kata Haryani.

Ketiga anak Ika Peronika kini diurus oleh haryani. Sebab, suami Ika Peronika kerja seharian. “Anaknya Ika, atau cucu, saya urus. Kasihan dia suka tanyain ibunya. Anaknya sering nangis. Saya bingung jelasinnya,” ujar dia.

Hariyani menilai anaknya tidak bersalah, karena hanya terbawa suhu politik. Anaknya juga tidak paham dan mengerti soal hukum.

“Anak saya hanya pendukung setia saja. Anak saya enggak ngerti. Jadi dia anggap yang dilakukannya biasa-biasa saja. Saya mohon dicabut, pertimbangkan lagi. Jangan sampai berjalan proses hukumnya,”kata Hariyani.

Sebelumnya, beredar video dugaan kampanye hitam dan ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo. Dalam video itu, ketiga emak-emak berbicara dengan Bahasa Sunda kepada seorang bapak pemilik rumah di depan rumahnya. Keduanya, antara lain mengatakan Jokowi akan melarang azan berkumandang jika menjadi Presiden lagi.***

Wartawan: Teguh Purwahandaka
Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Pedagang Asongan Sukarela Kampanyekan Syakur-Putri, Dianggap Bisa Naungi Pedagang Kecil
Satnarkoba Polres Garut Gencar Lakukan Razia Miras dan Preman
Polri Gercep Tangani Iklan Judol di Debat Calon Gubernur Jabar
Jelang Kampanye Terbuka Pilkada Garut, Paslon Keukeuh Pilih Hari Yang Sama
Terima Aspirasi Warga, Arfi-Yena Siap Perjuangkan Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara
Pilkada KBB, DILAN Siap Permudah Perijinan Demi Menarik Investasi
Jabar Siap Gelar Pilkada Serentak 2024, Komisi II DPR RI Tekankan Jaga Netralitas ASN
Korbannya Teriak Maling, Dua Pelaku Jambret Ini Bernasib Seperti Ini
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 16:29 WIB

Pedagang Asongan Sukarela Kampanyekan Syakur-Putri, Dianggap Bisa Naungi Pedagang Kecil

Jumat, 15 November 2024 - 12:39 WIB

Satnarkoba Polres Garut Gencar Lakukan Razia Miras dan Preman

Jumat, 15 November 2024 - 11:00 WIB

Polri Gercep Tangani Iklan Judol di Debat Calon Gubernur Jabar

Jumat, 15 November 2024 - 10:20 WIB

Jelang Kampanye Terbuka Pilkada Garut, Paslon Keukeuh Pilih Hari Yang Sama

Jumat, 15 November 2024 - 10:09 WIB

Terima Aspirasi Warga, Arfi-Yena Siap Perjuangkan Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara

Berita Terbaru