Kabar gembira kembali menyelimuti keluarga besar PPPA Daarul Qur’an. Kali ini, berita bahagia tersebut datang dari salah satu peserta Beasiswa Tahfidz Qur’an (BTQ) for Leaders angkatan 2018, yaitu Risa Asriani.
DARA – Wanita 24 tahun itu adalah peserta BTQ for Leader 2018 yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan akademik Strata 1 pada prodi Sastra Inggris di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Prosesi wisudanya sendiri dilaksanakan pada Sabtu (17/9/2022) lalu.
Berita kelulusan peserta BTQ for Leader semakin membuat bangga keluarga besar PPPA Daarul Qur’an karena Risa menjadi salah satu alumni berprestasi sebagai wisudawan dengan hafalan 30 juz.
Atas prestasinya tersebut, ia berhak mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya pada janjang berikutnya di UIN Bandung. Harapannya, Risa tetap menjaga hafalan Al-Qur’an dan terus mengasah ilmunya agar semakin berkah dan manfaat.
Risa adalah sosok yang sederhana, ayah dan ibunya berprofesi sebagai guru ngaji di desa. Namun, hal itu tak menyurutkan tekad Risa untuk menjadi wisudawan berprestasi dengan hafalan Al-Qur’an 30 juz dan mendapatkan beasiswa di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Wanita asal Tasikmalaya tersebut sudah menghafal Al-Qur’an sejak tahun 2016 setelah keluar SMA. Ia akhirnya bisa menyelesaikan hafalan Al-Qur’an selama 1,5 tahun berusaha.
“Alasan saya menghafal Al-Qur’an adalah agar saya selalu dekat dengan Al-Qur’an, dengan begitu saya akan selalu diingatkan untuk terus melakukan hal baik dan menjauhi dosa,” ujar Risa, dalam rilis, Selasa (20/9/2022).
“Dengan Al-Qur’an saya ingin bisa terus istiqomah dalam kebaikan, baik itu dalam hal ibadah, pada sesama dan termasuk terus berbuat baik pada diri saya sendiri. Pun, ada niat saya untuk bisa membuat generasi-generasi yang senang dengan Al-Qur’an, mencintai Al-Qur’an dan senantiasa mengamalkan hal-hal baik dari Al-Qur’an,” imbuhnya.
Dirinya juga bersrukur telah berkesempatan menjadi penerima BTQ. Ia mengaku bahwa program PPPA Daarul Qur’an tersebut memberikan banyak manfaat seperti meringankan beban orang tua dari segi finansial, sehingga tidak membebani mereka. Tidak hanya itu BTQ juga memberikan program pembinaan skill leadership dan sosial kemanusiaan serta program intensif 30 juz untuk muroja’ah.
“Impian saya kalau untuk tahfidz itu punya pondok tahfidz gratis untuk yatim dhuafa, kemudian bisa lebih menambah penghasilan guru ngaji di kampung yang juga membantu mengajar anak-anak mengaji. Selain itu, ingin membuka kursus bahasa inggris sendiri, saya tidak tau impian ini terlalu kecil atau tidak, tapi untuk membuat tempat ilmu yang gratis bagi semua orang adalah impian saya,” ujarnya.
Setelah lulus S1, Risa Asriani, S.Hum akan menempuh pengabdian BTQ selama satu tahun kemudian mengambil sanad Al-Qur’an 30 juz beserta sanad tuhfathul athfal sembari melanjutkan pendidikan S2 dalam bidang linguistik atau bahasa Inggris. Selamat Risa!
Editor: denkur