Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat meminta masyarakat untuk waspada terhadap serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak domba.
DARA | Belum lama ini kasus PMK muncul di Desa Sirnajaya Kecamatan Gununghalu yang mematikan enam ekor domba pada pertengahan Oktober 2022.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dispernakan Kabupaten Bandung Barat, Wiwin Aprianti mengatakan, domba tersebut dibeli warga dari luar daerah KBB untuk diternak.
Jumlah seluruh domba yang dibeli sebanyak ada 150 ekor, namun enam ekor diantaranya mati terserang PMK.
“Harus waspada, apabila ditemukan domba yang bergejala terserang PMK, segera hubungi call center ke 0811200762, melalui pesan WhatsApp. Segera ambil tindakan supaya tidak menular ke ternak lainnya,” ujarnya, saat ditemui di Ngamprah, Senin (31/10/2022).
Ia juga meminta para peternak tetap waspada terhadap serangan PMK tersebut. Harus berhati-hati membeli domba dengan mengenali kondisi fisiknya.
Sebaiknya, jika ingin beli domba sementara ini jangan dari luar daerah dulu. Khawatir, terjadi lagi seperti kasus di Desa Sirnajaya.
“Informasinya, sekarang desa-desa mau membeli domba untuk diternak dari dana ADD (Alokasi Dana Desa). Saya sarankan, mesti waspada pilih domba yang sehat dan tidak terindikasi PMK. Jangan lihat murah harganya,” tutur Wiwin.
Sebagai antisipasi tidak merebaknya kasus PMK, Dispernakan KBB menggencarkan gerakan vaksinasi. Agendanya, gerakan vaksinasi pada domba ini dimulai bulan ini hingga Desember 2021.
Untuk pelaksanaan vaksinasi, akan dibantu aparat TNI dari Kodim 0609 Cimahi. “Para Babinsa nanti yang akan bantu nyuntiknya. Kalau aparat kepolisian, yang bantu kita untuk mensosialisasikan masalah vaksinasi pada para peternak,” kata Wiwin.
Penanganan PMK sebelumnyapun, pihaknya dibantu oleh Polri dan leading sektor lainnya, sehingga kasus PMK pada sapi saat itu bisa tertangani.
Wiwin menyebutkan, wabah PMK pada sapi di KBB pada tahun 2022 ini, mematikan 1.389 ekor dari 17.018 ekor yang terpapar dan berhasil disembuhkan 13.267 ekor.
Seperti diketahui, PMK pertama masuk ke KBB menyerang sapi perah di wilayah Desa Padaasih Kecamatan Cisarua pada 21 Mei 2022.
Sedangkan, domba yang terpapar pada serangan pertama sepanjang tahun ini 27 ekor dari 17.000 ekor populasi yang ada di KBB.
Jika dijumlahkan dengan serangan kedua sebanyak 6 ekor, maka keseluruhan domba mati terserang PMK adalah 33 ekor.
“Domba memang memiliki kecenderungan, lebih bertahan jika dibandingkan sapi,” jelasnya.
Wiwin mengungkapkan, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang ternaknya mati terserang PMK, akan diberikan kompensasi.
Bantuan dari pemerintah tersebut, masing-masing untuk sapi sebesar Rp10 juta/ ekor dan domba Rp1,5 juta/ ekor.
“Bulan September tahap satu, kita mengajukan sebanyak 952 dan tahap 2, ada 800 ekor. Tapi yang tahap 1 juga belum cair karena prosesnya lumayan panjang,” katanya.
Editor: denkur