DARA | BANDUNG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Jawa Barat bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandung menertibkan alat peraga kampanye (APK) yang melanggar aturan di seluruh wilayah kota ini. Penertiban itu diawali dengan Apel Gelar Pasukan di Plaza Balai Kota Bandung, Rabu (6/3/2019).
Apel dihadiri Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana; Ketua KPU Kota Bandung, Suharti; Ketua Bawaslu Kota Bandung, Zaki M. Zam Zam; perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah; dan perwakilan partai politik Kota Bandung. Termasuk juga jajaran Dinas Perhubungan Kota Bandung yang akan membantu mengoordinasikan lalu lintas di titik-titik penertiban.
Ada 29 titik rute yang ditertibkan, yaitu Jalan Wastukancana, Cicendo, Kebon Kawung, Pasir Kaliki, Abdul Rivai, simpang Flyover Cipaganti, simpang Eijkman Cipaganti, Simpang Rumah Sakit Advent Cipaganti, Jalan Setiabudi. Selain itu juga di Babakan Siliwangi, Simpang Dago, Ir. H. Djuanda, Merdeka, Tamblong, Veteran, dan Jalan Simpang Lima.
Selanjutnya Simpang Jalan Sudirman- Otto Iskandardinata, Simpang Sudirman – Gardu Jati, Jamika, Pagarsih, Simpang Citylink, Rumah Sakit Emmanuel, Tegalega, Simpang PT Inti, M. Ramdan, Jalan BKR, Simpang Jalan Buah Batu, dan berakhir di Mako Satpol PP di Jalan Martanagara.
Wakil Wali Kota Bandung menyatakan, kegiatan ini merupakan kewenangan Bawaslu yang dibantu oleh Satpol PP Kota Bandung. Bawaslu merencanakan dan memonitor penertiban ini.
“Ini domainnya Bawaslu. Bawaslu sudah mengirim surat kepada seluruh perwakilan partai politik untuk menertibkan APK-nya masing-masing. Karena sudah banyak keluhan juga dari warga akhirnya Bawaslu bertulis surat ke Satpol PP karena domainnya ada di Satpol PP untuk bersama-sama Bawaslu menertibkan APK,” ujanya.
Wakil wali kota tidak memberikan instruksi khusus kepada Satpol PP. Ia ingin Satpol PP menegakkan aturan tanpa tebang pilih sesuai arahan Bawaslu.
“Enggak boleh (tebang pilih). Selama itu tidak menaati peraturan KPU dan Bawaslu, itu yang ditertibkan,” tegasnya.
Ia pun mengimbau kepada seluruh peserta pemilu untuk lebih meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu. Dengan begitu, pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan lebih kondusif.
“Ini kan pesta demokrasi. Yang namanya pesta sebaiknya semua warga merasa senang. Jangan ada yang menakutkan menghadapi pesta demokrasi. Jadi mari kita semua, penyelenggara pemilu dan masyarakat berpartisipasi aktif dan menjalaninya dengan nyaman aman dan kondusif,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan